Baca Juga: Menentang Keras ISIS, Ulama Senior Kongo Dibunuh saat Pimpin Salat Tarawih
Kepala kantor kejaksaan umum pada hari Kamis mengatakan bahwa kepala detail keamanan yang bertugas melindungi Presiden Moise yang mana pada malam hari itu dia terbunuh akan diinterogasi dalam beberapa hari mendatang.
"Saya telah diberi (polisi) kekuatan untuk mewawancarai semua agen keamanan yang dekat dengan Presiden Jovenel Moise," kata komisaris pemerintah Port-au-Prince Bed-Ford Claude.
"Jika Anda bertanggung jawab atas keamanan presiden, dimanakah Anda berada? Apa yang Anda lakukan untuk menghindari nasib presiden ini?" kata Claude.
Baca Juga: Cek Fakta: Foto Ratusan Bangkai Anjing yang Dibunuh Prajurit Myanmar dengan Bengis, Ini Faktanya
Pada Kamis pagi, terjadinya kerumunan penduduk setempat untuk menyaksikan operasi polisi yang sedang berlangsung.
Dengan beberapa membakar mobil tersangka dan ke rumah tempat mereka bersembunyi. Peluru bertebaran di jalan.
"Bakar mereka!" teriak beberapa dari ratusan orang yang berkumpul di luar kantor polisi tempat para tersangka ditahan.
Charles mengatakan penduduk setempat telah membantu polisi melacak para tersangka tetapi dia memohon kepada penduduk di kota tepi laut luas dengan jumlah penduduk 1 juta orang untuk tidak mengambil keadilan ke tangan mereka sendiri.
Baca Juga: Yakin Harun Masiku Sudah Meninggal Dunia, Boyamin Saiman: Kemungkinan Besar Dia Dibunuh
Keadaan darurat 15 hari diumumkan pada hari Rabu untuk membantu pihak berwenang menangkap para pembunuh.
Tetapi Perdana Menteri sementara Claude Joseph mengatakan pada hari Kamis sudah waktunya bagi ekonomi untuk dibuka kembali dan mengatakan dia telah memberikan instruksi kepada bandara untuk memulai kembali operasi.
Para pejabat belum memberikan motif pembunuhan itu sejauh ini. Sejak dia menjabat pada tahun 2017, Moise telah menghadapi protes massa terhadap pemerintahannya.
Pertama atas tuduhan korupsi dan pengelolaan ekonominya, kemudian atas cengkeramannya yang meningkat pada kekuasaan.***