"Hal Ini membuat saya merinding. Sejak hari itu hingga hari ini, saya terus-menerus marah," sambungnya.
Menanggapi hal tersebut, saat ini pihak GitHub telah memblokir akun yang telah melakukan tindakan ilegal tersebut.
Baca Juga: Bandingkan dengan Uighur, Aktivis Australia: India Sedang Rencanakan Genosida Terhadap Umat Muslim
"Pengguna tersebut telah melanggar kebijakannya tentang pelecehan, diskriminasi, dan menghasut kekerasan," bunyi pernyataan GitHub.
Saat ini, pihak kepolisian Delhi telah mengajukan tuntutan terhadap akun tersebut, tetapi masalahnya mereka tidak mengetahui identitas para pelaku.
"Kami saat ini masih mencari tahu pemilik akun dibalik kasus kriminal ini. Pelaku tidak menampilkan identitasnya sehingga membuat kami sulit melacaknya," katanya.
Sania Ahmad yang juga menemukan dirinya dijual minggu lalu, menuding pelaku yang mencoba menjual puluhan wanita Muslim tersebut berasal dari gerakan fanatik Hindu di India yang telah berkembang biak dalam beberapa tahun terakhir.
"Mereka menjadi mahir memburu orang termasuk jurnalis dan aktivis dengan ribuan pesan kasar sampai-sampai beberapa menutup akun media sosial mereka," katanya.
Banyak di antara 170 juta Muslim India mengatakan mereka merasa seperti warga negara kelas dua sejak partai BJP nasionalis Hindu pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi berkuasa pada 2014.