PR BEKASI - Wantim MUI, KH Muhyiddin Junaidi menyampaikan bahwa penangkapan Munarman dengan persenjataan lengkap dinilainya tidak mendidik dan menunjukkan tanda-tanda Islamofobia.
“Penangkapan Bapak Munarman oleh tim Densus 88 dengan persenjataan lengkap seperti menghadapi kelompok bersenjata di bulan Ramadhan,” kata Muhyiddin.
“Itu tidak mendidik, kontra produktif, trial by force, dan sarat makna Islamofobia,” katanya, menyambungkan.
Baca Juga: Fadli Zon: Saya Kira Semua yang Kenal Munarman dari Kiri ke Kanan Tidak Percaya dia Teroris
Menanggapi hal tersebut, Refly Harun menegaskan bahwa terorisme ternyata tidak hanya datang dari kelompok sosial tapi bisa juga dari negara.
"Kita memang harus menumpas terorisme, tetapi jangan lupa bahwa terorisme itu tidak hanya datangnya dari society dan non state actors. Tapi bisa juga dari negara, nah ini yang kadang-kadang kita tidak sadar," ucapnya.
Dia juga menyatakan bahwa penangkapan Munarman itu adalah salah satu bukti bentuk Islamofobia karena dianggap berlebihan.
Baca Juga: Warteg Ambruk Pengunjung Masuk Ke Selokan, Warganet: Teguran Langsung
"Kalaupun tuduhannya terlibat terorisme, tapi secara fakta Munarman bukanlah orang yang berbahaya dalam kondisi ketika dia ditangkap, dia tidak sedang bersenjata, tidak sedang bersama orang-orang bersenjata," ujarnya.