Kampanye tersebut telah berlangsung sejak 2011 dan 2018 yang berfokus pada peretasan informasi yang menguntungkan perusahaan dan bisnis China.
Blinken mengatakan, AS secara terang-terangan menghubungkan peretasan ke dalam serve Microsoft Exchange Server pada Maret lalu.
Baca Juga: Tolak Aksi Genosida pada Palestina, Seperempat Yahudi Amerika Setuju Israel Negara Apartheid
Dengan pelaku peretas yang berafiliasi dengan Kementerian Pertahanan China.
"Kementerian Keamanan Negara (MSS) RRC telah mengembangkan ekosistem peretas kontak kriminal yang melakukan aktivitas yang didalangi negara dan kejahatan dunia maya demi keuntungan finansial mereka sendiri," tutur Anthony Blinken.
Sementara itu Kedutaan Besar China di Washington dilaporkan belum menanggapi tuduhan tersebut.
Baca Juga: Pulang dari Amerika, Maudy Ayunda Ingin Ubah Indonesia: Aku Pulang Berbekal Pengalaman
Di samping itu, China juga mengaku telah menjadi korban peretasan dan menentang segala bentuk serangan dunia maya.***