Ketua AIIMS: Tidak Perlu Panik, Penularan Flu Burung dari Manusia ke Manusia Jarang Terjadi

- 22 Juli 2021, 11:19 WIB
Ketua AIIMS Dr. Guleria mengatakan untuk tidak perlu panik mengenai penularan flu burung dari manusia ke manusia karena hal itu jarang terjadi.
Ketua AIIMS Dr. Guleria mengatakan untuk tidak perlu panik mengenai penularan flu burung dari manusia ke manusia karena hal itu jarang terjadi. /Reuters


PR BEKASI - Ketua AIIMS dr. Randeep Guleria pada Rabu, 21 Juli 2021 mengatakan bahwa penularan virus H5N1 dari manusia ke manusia sangat jarang terjadi dan tidak perlu panik.

Pernyataan itu muncul sehari setelah India melaporkan kematian pertama yang dikonfirmasi karena virus flu burung atau H5N1.

Kepala AIIMS juga menambahkan, masih perlu dilakukan contact tracing dan pemantauan kematian unggas di daerah asal anak yang meninggal akibat virus tersebut.

Seperti yang diketahui, pada hari Selasa, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dari Haryana, yang terinfeksi virus H5N1, baru-baru ini meninggal dunia di AIIMS Delhi.

Baca Juga: India Laporkan Dugaan Pertama Kematian Manusia Akibat Virus Flu Burung H5N1

"Institut Virologi Nasional, Pune telah mengkonfirmasi infeksi tersebut," kata dr. Guelria dikutip dari MSN oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Kamis, 22 Juli 2021.

"Penularan virus dari unggas ke manusia jarang terjadi dan penularan virus H5N1 dari manusia ke manusia yang berkelanjutan belum dapat dipastikan dan oleh karena itu tidak perlu panik. Tetapi kemudian orang yang bekerja sama dengan unggas harus mengambil tindakan pencegahan dan menjaga kebersihan pribadi yang tepat," katanya.

Ahli medis lain dan seorang profesor di Departemen Kedokteran di AIIMS, dr. Neeraj Nischal juga mengungkapkan bahwa tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia yang berkelanjutan sejauh flu burung didominasi oleh zoonosis.

"Meskipun beberapa kelompok keluarga yang terisolasi telah dilaporkan, penularan dalam kelompok ini mungkin terjadi melalui paparan umum dan dalam situasi yang jarang terjadi kontak fisik yang sangat dekat; tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia melalui aerosol partikel kecil," kata dr. Nischal.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: MSN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x