Penelitian Terbaru Ungkap Penggunaan Obat-obatan dan Suplemen Kesehatan Dapat Sebabkan Cedera Hati Parah

- 27 Juli 2021, 18:13 WIB
Ilustrasi. Penelitian terbaru mengungkapkan kasus cedera hati parah terkait penggunaan obat obatan serta suplemen kesehatan mengalami peningkatan.
Ilustrasi. Penelitian terbaru mengungkapkan kasus cedera hati parah terkait penggunaan obat obatan serta suplemen kesehatan mengalami peningkatan. /Pixabay

 

PR BEKASI – Penelitian terbaru mengungkapkan kasus cedera hati parah terkait penggunaan obat-obatan serta suplemen kesehatan yang dipercaya dapat menumbuhkan otot dan menurunkan berat badan meningkat.

Hal tersebut menyebabkan terjadinya beberapa kasus parah yang menyebabkan pasien membutuhkan transplantasi hati.

Para ilmuwan sedang menyelidiki mengapa beberapa obat-obatan dan suplemen kesehatan yang mungkin lebih mempunyai dampak berbahaya daripada dampak yang baik.

Para peneliti di rumah sakit Royal Prince Alfred memeriksa catatan 184 orang dewasa yang dirawat di rumah sakit dengan cedera hati akibat penggunaan obat-obatan dan suplemen kesehatan antara 2009 dan 2020.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Campuran Vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Pfizer Bisa Tingkatkan Antibodi Enam Kali Lipat

Dokter Emily Nash yang memimpin penelitian mencatat bahwa kasus cedera hati akibat penggunaan obat-obatan dan suplemen kesehatan meningkat dari 15 persen pasien selama 2009 hingga 2011, menjadi 47 persen pasien selama 2018 hingga 2020.

Para peneliti menemukan 115 pasien mengalami cedera hati akibat parasetamol selama masa studi.

Dari 69 pasien dengan cedera hati non-parasetamol, 19 kasus melibatkan antibiotik, dan 15 kasus melibatkan suplemen herbal dan makanan.

Studi yang diterbitkan dalam Medical Journal of Australia, juga menemukan bahwa kelangsungan hidup bebas transplantasi lebih buruk untuk cedera hati non-parasetamol.

Baca Juga: Penelitian di Tahun 1972 Sebut Peradaban Manusia Akan Punah pada 2040, Ahli: 2020 Adalah Masa Kritis

Dokter Ken Liu, yang ikut menulis penelitian tersebut, mengatakan dia merasa terdorong untuk mempelajari hubungan antara penggunaan suplemen kesehatan dan cedera hati.

Hal tersebut dilakukannya setelah melihat lebih banyak pasien dengan cedera akibat obat-obatan yang biasanya tidak terkait dengan kerusakan hati.

“Saya mulai melihat cedera pada pasien yang dirawat dengan cedera hati setelah menggunakan suplemen binaraga untuk pria atau suplemen penurun berat badan pada wanita,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Selasa, 27 Juli 2021.

“Saya memutuskan saya lebih baik melakukan penelitian untuk melihat apakah firasat saya bahwa lebih banyak zat ini yang menyebabkan cedera ini benar,” tambahnya.

Baca Juga: Kabar Baik! Penelitian Terbaru Tunjukan Vaksin Moderna Efektif Cegah Varian Delta

Liu dan timnya mengatakan perlu ada regulasi yang lebih ketat tentang penggunaan suplemen kesehatan dan terapi alternatif dan alami lainnya.

Dokter Ken Harvey, dokter kesehatan masyarakat dan presiden Friends of Science in Medicine, mengatakan penting untuk dicatat bahwa penelitian Liu hanya mempelajari cedera hati yang paling parah.

Hal tersebut dikatakannya membuat tingkat kerusakan yang sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.

“Penelitian ini hanya meneliti kasus parah yang dirawat di unit hati khusus; mereka tidak dapat diekstrapolasikan ke insiden keseluruhan pengobatan komplementer terkait cedera hati di Australia,” katanya.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Infeksi Covid-19 Dapat Menular pada Hewan Peliharaan

Seperti yang dicatat oleh Sekolah Kedokteran Johns Hopkins, hati bertanggung jawab untuk memecah obat-obatan, dan memproduksi empedu, yang membawa limbah, dan sangat penting untuk pencernaan.

Dirinya menambahkan bahwa penggunaan obat-obatan dan suplemen kesehatan dapat merusak hati saat bekerja.

Zat-zat tertentu membentuk metabolit toksik yang dapat merusak sel-sel hati dengan sangat parah, hingga tidak dapat berfungsi lagi.

Menurut Mayo Clinic, kerusakan ini dapat menyebabkan jaringan parut, yang dapat menyebabkan gagal hati, dan dapat mengancam jiwa.

Tatyana Kushner, asisten profesor di Icahn School of Medicine di Mount Sinai di New York City mengatakan teh dan suplemen kesehatan pasti dapat menyebabkan cedera hati dan bahkan gagal hati.

“Tergantung pada ramuannya, dampaknya bisa akut, dan sembuh sendiri, atau berkembang menjadi penyakit hati kronis dan gagal hati, yang memerlukan transplantasi hati,” katanya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x