Hadapi Perang Ruang Angkasa di Masa Mendatang, China Kembangkan Senjata Laser dan Pesawat Tempur Supersonik

- 28 Juli 2021, 19:17 WIB
Militer China dikabarkan sedang mengembangkan senjata laser yang dipasang di pesawat tempur supersonik untuk menghadapi perang ruang angkasa di masa mendatang.
Militer China dikabarkan sedang mengembangkan senjata laser yang dipasang di pesawat tempur supersonik untuk menghadapi perang ruang angkasa di masa mendatang. /Cosmos Nautil

 

PR BEKASI – Para ilmuwan di sebuah institut militer China dikabarkan sedang mengembangkan senjata laser yang dipasang di pesawat tempur supersonik untuk menghadapi perang ruang angkasa di masa mendatang

Pakar ruang angkasa China di Universitas Teknik Luar Angkasa mengklaim senjata laser mereka akan memotong hambatan udara.

Hal tersebut memungkinkan rudal mereka untuk menyerang target lebih cepat dari sebelumnya dengan membersihkan jalur berbentuk tetesan air mata agar rudal dapat melewatinya.

Universitas Teknik Luar Angkasa diketahui didanai oleh Pasukan Dukungan Strategis Tentara Pembebasan Rakyat China setelah reformasi militer Beijing yang diperkenalkan pada tahun 2015.

Baca Juga: Peneliti China Ungkap Antibodi Vaksin Sinovac Menurun Setelah 6 Bulan, Berikut Faktanya

Dalam praktiknya, senjata laser akan membuat plasma udara, yang juga dikenal sebagai "inti panas", di depan rudal suporsonik.

Ini berarti membuat rudal dan pesawat tempur China akan melaju dengan kecepatan lima kali kecepatan suara.

Penelitian telah menyimpulkan kontrol aliran udara telah menjadi salah satu tantangan aerodinamis paling signifikan yang dihadapi perancang pesawat berkecepatan tinggi.

Hambatan udara menciptakan gelombang kejut dan meningkatkan hambatan dan pemanasan permukaan saat pesawat tempur mendekati penghalang suara.

Baca Juga: Warga Desa China Buat Terowongan di Puncak Tebing Guoliang, Demi Bisa Melihat Dunia Luar

Penelitian tersebut juga menambahkan bahwa plasma yang dilepaskan oleh senjata laser akan memanipulasi struktur gelombang kejut dan kemudian menyebabkan perubahan dalam distribusi kecepatan dan tekanan.

Pakar Shi Jilin dan Wang Diankai dari Laboratorium Propulsi dan Aplikasi Laser Negara China mengklaim bahwa ini akan mengurangi hambatan dan memastikan kecepatan rudal akan sangat meningkat.

“Teknologi pengurangan hambatan plasma laser sangat penting untuk pengurangan hambatan pesawat hipersonik dan isolasi termal serta meningkatkan kinerja pesawat,” kata mereka, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Rabu, 28 Juli 2021.

Bahkan, menurut laporan SCMP, hambatan udara tersebut dapat dikurangi hingga lebih dari 70 persen.

Baca Juga: Diduga Sedang Syuting Konten Video, Influencer China Tewas Terjatuh dari Crane

Shi dan Wang juga mengklaim laser dapat membuat pesawat tempur China mengalami perjalanan yang lebih lama dan lebih stabil.

Namun penelitian tersebut mencatat bahwa teknologi baru juga dapat membantu mengurangi potensi ledakan sonik.

Berita itu muncul ketika Beijing melanjutkan perlombaannya untuk memiliki militer kelas dunia pada tahun 2050 untuk menghadapi perang ruang angkasa di masa mendatang.

Namun, Layanan Penelitian Kongres Amerika telah menerbitkan laporan mereka sendiri tentang senjata hipersonik.

Laporan tersebut mengklaim bahwa AS memiliki fokus yang lebih tinggi terhadapnya menyusul kemajuan teknologi yang dibuat oleh Beijing dan Moskow dalam menghadapi perang ruang angkasa.

Ia menambahkan AS telah secara aktif mengejar pengembangan senjata hipersonik senjata manuver yang terbang dengan kecepatan setidaknya 5 mach sebagai bagian dari program serangan globalnya sejak awal 2000-an.

Namun, Layanan Penelitian Kongres menyatakan Sebagian besar program senjata hipersonik AS, berbeda dengan yang ada di Rusia dan China, tidak dirancang untuk digunakan dengan hulu ledak nuklir.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah