Kunjungan itu dilakukan ketika Taliban telah membuat kemajuan besar di Afghanistan sejak Mei 2021, ketika pasukan asing pimpinan AS memulai tahap terakhir penarikan mereka yang direncanakan akan selesai pada akhir Agustus 2021 mendatang.
Pertempuran dengan pasukan pemerintah Afghanistan telah menyebabkan lonjakan korban sipil dan pengungsian.
Pada saat yang sama, para pemimpin Taliban telah meningkatkan diplomasi internasional mereka dalam beberapa bulan terakhir, mencari pengakuan global ketika mereka berharap untuk kembali berkuasa.
Pertemuan hari ini yang diadakan di Tianjin, China tersebut menurut juru bicara Taliban Mohammed Naeem atas undangan dari otoritas China.
Secara luas, pertemuan tersebut dilihat sebagai hadiah dari China terhadap Taliban terhadap legitimasi itu.
“Politik, ekonomi, dan isu-isu yang berkaitan dengan keamanan kedua negara dan situasi Afghanistan saat ini dan proses perdamaian dibahas dalam pertemuan,” katanya.
Taliban sendiri telah meyakinkan China bahwa mereka tidak akan mengizinkan siapapun menggunakan tanah Afghanistan untuk melawan China.
“China juga menegaskan kembali komitmennya untuk melanjutkan bantuan mereka dengan Afghanistan dan mengatakan mereka tidak akan ikut campur dalam masalah Afghanistan.
Baca Juga: Menlu AS Pertaruhkan Kemarahan China, Putuskan Bertemu Pemimpin Spiritual Tibet di India