Imbas Pandemi Covid-19, Ekonomi Korea Utara Anjlok ke Titik Terendah dalam 23 Tahun Terakhir

- 30 Juli 2021, 13:06 WIB
Ekonomi Korea Utara mengalami penyusutan dalam 23 tahun terakhir pada 2020 di tengah pandemi Covid-19.
Ekonomi Korea Utara mengalami penyusutan dalam 23 tahun terakhir pada 2020 di tengah pandemi Covid-19. /REUTERS/Denis Balibouse

PR BEKASI - Ekonomi Korea Utara mengalami penyusutan terbesar dalam 23 tahun terakhir pada 2020 di tengah pandemi Covid-19.

Bank sentral Korea Selatan mengatakan bahwa merosotnya ekonomi Korea Utara karena dampak dari sanksi PBB yang berkelanjutan, lockdown Covid-19, dan cuaca buruk.

Produk domestik bruto (PDB) dalam ekonomi Korea Utara yang terisolasi mengalami kontraksi 4,5 persen tahun lalu secara riil.

Baca Juga: Korea Utara Sebut 'Skema Politik Jahat', Tegaskan Tolak Bantuan Kemanusiaan dari AS

Sementara Bank of Korea (BOK) mengatakan bahwa yang terburuk sejak 1997 dan membalikkan pertumbuhan 0,4 persen pada 2019, yaitu ekspansi pertama dalam tiga tahun.

"Seiring dengan sanksi PBB yang terus berlanjut, tindakan penguncian Korea Utara untuk memerangi pandemi virus corona dan kondisi cuaca yang memburuk seperti hujan lebat dan topan adalah pendorong utama kontraksi," kata seorang pejabat BOK, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Jumat, 30 Juli 2021.

"Langkah-langkah Covid-19 di Korea Utara termasuk blokade perbatasan, karantina 30 hari bagi mereka yang menunjukkan gejala Covid-19, larangan perjalanan domestik dan pembatasan masuk ke Pyongyang," kata pejabat tersebut.

Baca Juga: Korea Utara Tolak Vaksin AstraZeneca Gegara Takut Efek Samping

Dia juga menambahkan bahwa langkah-langkah ini sangat berdampak pada Korea Utara hingga industri manufaktur dan sektor jasa.

Perkiraan data ekonomi Korea Utara oleh BOK dianggap paling dapat diandalkan karena negara yang terisolasi itu tidak mengungkapkan statistik apa pun tentang ekonominya.

Sementara Korea Utara belum secara resmi mengkonfirmasi kasus virus apa pun, pemimpinnya Kim Jong Un akhir bulan lalu mengatakan kegagalannya untuk menerapkan langkah-langkah mengatasi virus corona yang telah menyebabkan krisis besar.

Baca Juga: Kim Jong Un Kehilangan Berat Badan 20 Kg, BIN Korea Utara Sebut Tak Ada Masalah Kesehatan

Pada Juni,  Kim Jong Un mengatakan bahwa Korea Utara sedang berjuang dengan situasi pangan yang 'tegang', terkait pandemi dan topan tahun lalu.

Sebuah sumber pemerintah Korea Selatan yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Reuters bahwa Korea Utara menghadapi krisis ekonomi terburuknya sejak kelaparan tahun 1990-an yang menewaskan sebanyak 3 juta orang.

Korea Utara telah menutup perbatasan dan menghentikan perdagangan dengan China, jalur kehidupan ekonomi terbesarnya setelah pandemi meletus.

Baca Juga: Kim Jong Un Kehilangan Berat Badan Mendadak, Warga Korea Utara Khawatir dan Patah Hati

Sumber itu mengatakan bahwa kedua negara diperkirakan akan melanjutkan perdagangan pada awal Agustus melalui layanan kereta kargo setelah membatalkan rencana untuk melakukannya pada April terutama karena kekhawatiran atas varian virus corona yang lebih menular.

Rincian data pada Jumat menunjukkan bahwa output industri, yang menyumbang 28 persen dari ekonomi Korea Utara, turun menjadi 5,9 persen.

Sementara output dari pertanian, kehutanan dan perikanan turun menjadi  7,6 persen.

Baca Juga: Hackers Korea Utara Targetkan Think Tank Nuklir Korea Selatan

Sektor jasa, yang menyumbang sepertiga dari ekonomi juga menyusut menjadi 4,0 persen.

BOK telah mempublikasikan perkiraannya sejak tahun 1991, berdasarkan informasi dari berbagai sumber termasuk intelijen Selatan dan badan perdagangan luar negeri dan data kementerian unifikasi.

Sementara itu, volume perdagangan internasional Korea Utara anjlok 73,4 persen menjadi $0,86 miliar atau Rp12 triliun tahun lalu, karena ekspor barang-barang yang tidak dikenai sanksi seperti jam tangan dan wig diperkirakan masing-masing turun 86,3 persen dan 92,7 persen saat tindakan penguncian Covid-19.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x