PR BEKASI - Peneliti Korea Utara menyeoroti langkah Amerika Serikat (AS) dalam menjalankan bantuan kemanusiaan.
Peneliti Korea Utara itu juga menyebut "skema politik jahat" terhadap langkah yang dilakukan AS tersebut.
Menurutnya, hal itu untuk menekan negara lain, setelah saran dari sekutu AS seperti Korea Selatan bahwa vaksin Covid-19 atau bantuan lain dapat mendorong kerja sama.
Selanjutnya, Kementerian luar negeri Korea Utara menerbitkan kritik terhadap bantuan AS di situs resmi pada hari Minggu, 11 Juli 2021 kemarin.
Baca Juga: Korea Utara Tolak Vaksin AstraZeneca Gegara Takut Efek Samping
Dalm kritik tersebut menyebutkan bahwa hal itu adalah sebuah indikasi yang jelas bahwa itu mencerminkan pemikiran pemerintah.
Kang Hyon Chol, yang diidentifikasi sebagai peneliti senior di Asosiasi untuk Promosi Pertukaran Ekonomi dan Teknologi Internasional yang berafiliasi dengan Kementerian, menyebutkan serangkaian contoh dari seluruh dunia yang menurutnya menyoroti praktik AS dalam menghubungkan bantuan dengan tujuan kebijakan luar negerinya atau tekanan pada masalah hak asasi manusia.
"Ini dengan jelas mengungkapkan bahwa niat tersembunyi Amerika untuk menghubungkan 'bantuan kemanusiaan' dengan 'masalah hak asasi manusia' adalah untuk melegitimasi tekanan mereka pada negara-negara berdaulat dan mencapai skema politik jahat mereka," tulis Kang, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia pada Senin, 12 Juli 2021.