Network
PR BEKASI - PBB mengungkapkan bahwa Korea Utara kekurangan 860.000 ton makanan tahun ini.
Kemudian situasi bahan makanan yang dialami oleh Korea Utara juga akan memburuk pada Agustus mendatang.
Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) mengatakan dalam laporannya bahwa Korea Utara memiliki rencana resmi untuk mengimpor 205.000 ton makanan.
Selain itu, produksi tanaman pangan agregat juga diperkirakan mencapai sekitar 5.6 juta ton, dengan pasokan makanan yang mungkin tidak mencukupi bagi penduduk Korea Utara.
Baca Juga: Lembaga Swedia Ungkap Korea Utara Bisa Miliki 40 Hingga 50 Senjata Nuklir
"Kesenjangan makanan yang tidak ditemukan diperkirakan sekitar 860.000 ton, setara dengan sekitar 2.3 bulan penggunaan makanan," kata laporan tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui UPI, Rabu, 16 Juni 2021.
FAO mengatakan bahwa meskipun banjir dan angin topan memusnahkan tanaman, Tetapi Korea Utara terlibat dalam perluasan penanaman pada 2020.
Di mana hal tersebut yang sebagian besar dilakukan untuk mengimbangi kehilangan hasil akibat banjir dan badai.
Dilaporkan bahwa produksi beras adalah bahan pokok utama di Korea Utara, yaitu 10 persen di bawah rata-rata sejak lima tahun lalu.
