Dampak Gelombang Varian Delta: Aktivitas Pabrik di Asia Alami Masa Sulit, Bagaimana dengan Indonesia?

- 2 Agustus 2021, 14:18 WIB
Pabrik-pabrik di Asia mengalami masa sulit karena kenaikan biaya input dan gelombang baru infeksi virus Covid-19.
Pabrik-pabrik di Asia mengalami masa sulit karena kenaikan biaya input dan gelombang baru infeksi virus Covid-19. /Toru Hanai/REUTERS

Survei juga menyoroti perbedaan yang muncul di seluruh ekonomi global pada laju pemulihan dari ketegangan yang disebabkan oleh pandemi.

Hal itu menyebabkan Dana Moneter Internasional menurunkan perkiraan pertumbuhan tahun ini untuk negara berkembang di Asia.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) Caixin/Markit Manufacturing China turun menjadi 50,3 pada Juli dari 51,3 pada Juni, menandai level terendah dalam 15 bulan, karena kenaikan biaya mengaburkan prospek pusat manufaktur dunia.

Final au Jibun Bank Japan PMI naik menjadi 53,0 di bulan Juli dari 52,4 di bulan sebelumnya, meskipun produsen melihat harga input naik pada laju tercepat sejak 2008.

Baca Juga: Kenali Gejala Covid-19 Varian Delta yang Diklaim Paling Berbahaya, Mirip Gejala Flu Pada Umumnya

Jepang juga menghadapi lonjakan kasus varian Delta yang memaksa pemerintah untuk memperluas pembatasan keadaan darurat ke wilayah yang lebih luas hingga 31 Agustus.

Hal itu membayangi Olimpiade Tokyo 2020 dan menghancurkan harapan untuk rebound tajam pada pertumbuhan Juli-September.

PMI Korea Selatan berdiri di 53,0 pada bulan Juli, bertahan di atas angka 50 yang menunjukkan ekspansi aktivitas untuk 10 bulan berturut-turut.

Tetapi sub-indeks pada harga input naik pada rekor tertinggi kedua sebagai tanda ketegangan yang dirasakan perusahaan dari kenaikan biaya bahan baku.

Baca Juga: Covid-19 Varian Delta Mendominasi Dunia, Kasus Kematian di AS Melonjak Tajam

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x