PR BEKASI - Media asing kembali menyoroti Indonesia, dimana TNI telah mengakhiri praktik kontroversial tes keperawanan pada pelamar wanita untuk menjadi taruna.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Kams, 12 Agustus 2021, laporan tersebut diungkapkan oleh kepala staf TNI.
Menurut Human Rights Watch (HRW) tes keperawanan atau 'Tes Dua Jari', di mana dokter memeriksa selaput dara wanita untuk mencoba menentukan keperawanan mereka, adalah sistematis, kasar dan kejam.
HRW yang berbasis di New York juga telah melakukan penyelidikan terkait praktik tersebut di tahun 2014 dan 2015.
Di sisi lain Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa mereka tidak memiliki validitas ilmiah dan penampilan selaput dara bukanlah indikator hubungan seksual yang dapat diandalkan.
Andika Perkasa selaku Kepala Staf Angkatan Darat Indonesia, mengatakan kepada wartawan bahwa tes semacam itu tidak lagi dilakukan di tentara.
"Apakah selaput dara robek atau sebagian pecah adalah bagian dari pemeriksaan, sekarang tidak ada lagi itu," katanya.