Zarifa Ghafari, Walikota Wanita Pertama Afghanistan Menanti Taliban Datang Membunuhnya

- 18 Agustus 2021, 12:05 WIB
 Zarifa Ghafari. Walikota wanita pertama Afghanistan mengatakan bahwa Taliban akan datang untuk membunuhnya.
Zarifa Ghafari. Walikota wanita pertama Afghanistan mengatakan bahwa Taliban akan datang untuk membunuhnya. /Facebook/Zarifa Ghafari

“Para prajurit yang bertempur di titik yang sangat tinggi di pegunungan tidak menerima uang mereka karena mengorbankan hidup mereka. Saya tidak tahu mengapa semua orang mengharapkan pasukan Afghanistan untuk berperang. Mengapa harus bertarung, di mana harus bertarung, siapa yang harus bertarung? Orang-orang di komunitas internasional yang kami coba duduki, ajak bicara, dan kemudian mereka mendorong kami pergi. Kami tidak dihormati,” ujarnya.

Baca Juga: Taliban Kuasai Afghanistan, Joe Biden Salahkan Donald Trump

Dia mengatakan bahwa warga Afghanistan tidak siap dengan jatuhnya Kabul kemenangan Taliban.

Dia juga mengaku ketakutan, karena Taliban berada di sekitar kota mereka dan membunuh orang.

“Taliban ada di sekitar kota. Mereka membunuh orang, mereka menghancurkan tempat. Kami semua takut. Ibuku takut. Jika saya kehilangan hidup saya, apa yang akan terjadi pada keluarga saya, tunangan saya? Adikku, dia hanya menangis dan meminta, tolong kakak, pergi jika kamu bisa,” tambahnya.

Zarifa Ghafari juga mengatakan bahwa dia bingung tentang masa depannya dan jutaan Zarifa lainnya yang ada di seluruh negeri

Baca Juga: Sukses Kalahkan AS, Hamas Beri Ucapan Selamat kepada Taliban dan Muslim Afghanistan

Meskipun juru bicara Taliban, Suhail Shaheen mengatakan bahwa mantan staf pemerintah akan diberikan amnesti atau bahwa para militan akan menghormati hak-hak perempuan dan mengizinkan mereka untuk dididik dan bekerja.

Ghafari mengatakan bahwa mereka tidak tahu apa-apa tentang hak, hak asasi manusia, hak perempuan, hak internasional, hukum, aturan, kebijakan.

Pada Maret tahun lalu, Zarifa Ghafari menerima penghargaan International Women of Courage dari Departemen Luar Negeri AS.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Sydney Morning Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah