Kuasai Afghanistan, Taliban Berjanji Tak Akan Wajibkan Burqa bagi Perempuan

- 22 Agustus 2021, 21:03 WIB
aliban mengatakan bahwa burqa tidak wajib bagi wanita di Afghanistan.
aliban mengatakan bahwa burqa tidak wajib bagi wanita di Afghanistan. /Reuters

PR BEKASI - Taliban mengatakan bahwa burqa tidak wajib bagi wanita di Afghanistan.

Sebelumnya Taliban memberikan indikasi pertama sejak menguasai Afghanistan bahwa mereka tidak mewajibkan burqa bagi perempuan.

Diketahui, Taliban sebelumnya pernah mewajibkan pemakaian burqa pada perempuan ketika terakhir kali mereka memerintah Afghanistan.

Baca Juga: Pejuang Taliban Bakar Perempuan Muda Afghanistan karena Masakannya Tidak Enak

Di bawah aturan garis keras militan 1996-2001, sekolah perempuan ditutup, perempuan dilarang bepergian dan bekerja.

Serta perempuan dipaksa mengenakan burqa yang menutupi semua di depan umum.

“Burka bukan satu-satunya jilbab yang dapat diamati, ada berbagai jenis jilbab tidak terbatas pada burqa,” kata Suhail Shaheen selaku juru bicara kantor politik kelompok di Doha, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Arabiya pada Minggu, 22 Agustus 2021.

Baca Juga: Menlu Taiwan Tuduh China Tiru Taliban, Berharap Negaranya Tak Jadi Tempat Kejahatan Manusia

Burqa adalah pakaian yang menutupi seluruh kepala dan tubuh, dengan panel jala untuk melihat.

Shaheen tidak merinci jenis jilbab lain yang dianggap dapat diterima oleh Taliban.

Di samping kekhawatiran yang berpusat pada pakaian, banyak negara dan kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan nasib pendidikan perempuan di Afghanistan.

Baca Juga: Soroti Perubahan Sikap Taliban, Guru Besar Unair: Selalu Bawa Simbol Islam tapi Perilakunya Menakutkan

Sekarang, pendidikan untuk perempuan berada di tangan gerilyawan garis keras yang memasuki ibu kota Kabul.

Tetapi Shaheen juga berusaha untuk memberikan kepastian tentang topik ini.

Dia mengatakan bahwa perempuan dapat mengenyam pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

Baca Juga: Taliban Pukuli Warga Afghanistan yang Lari di Bandara Kabul, Diduga Tak Penuhi Syarat Evakuasi

"Kami telah mengumumkan kebijakan ini di konferensi internasional, konferensi Moskow dan di sini di konferensi Doha tentang Afghanistan,” kata Shaheen.

Dia juga menambahkan bahwa ribuan sekolah di daerah yang direbut oleh Taliban masih beroperasi.

Di mana Pemerintah Taliban sebelumnya memberlakukan interpretasi syariah yang paling ketat, membentuk polisi agama untuk menekan kejahatan.

Sementara Pengadilan Taliban memberikan hukuman ekstrim termasuk memotong tangan pencuri dan rajam sampai mati wanita yang dituduh berzina.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x