Vladimir Putin: Kami Tidak Ingin Militan Afghanistan Ada di Rusia dengan Kedok Pengungsi

- 22 Agustus 2021, 21:10 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menolak gagasan mengirim pengungsi dari Afghanistan ke negara-negara dekat Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin menolak gagasan mengirim pengungsi dari Afghanistan ke negara-negara dekat Rusia. /Alexander Zemlianichenko/Pool via REUTERS

PR BEKASI - Presiden Rusia Vladimir Putin menolak gagasan mengirim pengungsi dari Afghanistan ke negara-negara dekat Rusia pada Minggu, 22 Agustus 2021.

Vladimir Putin mengatakan bahwa dia tidak ingin militan Afghanistan muncul di wilayah tersebut dengan kedok pengungsi.

Gagasan Vladimir Putin terkait pengungsi Afghanistan ini dilaporkan oleh kantor resmi berita Rusia, TASS.

Baca Juga: Kuasai Afghanistan, Taliban Berjanji Tak Akan Wajibkan Burqa bagi Perempuan

Selain itu, Vladimir Putin juga mengkritik gagasan beberapa negara Barat untuk merelokasi pengungsi dari Afghanistan ke negara-negara tetangga di Asia Tengah.

Sementara visa mereka sendiri untuk pergi ke Amerika Serikat dan Eropa masih dalam proses.

"Apakah itu berarti bahwa mereka dapat dikirim tanpa visa ke negara-negara itu, ke tetangga kita, sementara mereka sendiri (Barat) tidak ingin membawa mereka tanpa visa?" kata kantor berita TASS mengutip pernyataan Putin kepada para pemimpin partai Rusia Bersatu, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Minggu, 22 Agustus 2021.

Baca Juga: Taliban Berkuasa, ARMY Afghanistan Terpaksa Sembunyikan hingga Bakar Album BTS

"Mengapa ada pendekatan yang memalukan untuk memecahkan masalah?," tanyanya.

Putin mengatakan bahwa Rusia menentang perjalanan bebas visa bagi penduduk negara-negara bekas Uni Soviet di Asia Tengah tersebut.

"Kami tidak ingin militan muncul di sini di bawah perlindungan pengungsi," kata Putin mengutip TASS.

Baca Juga: BIN Deteksi Kelompok Teroris Diduga Dekat dengan Taliban, Fadli Zon: Coba Baca Geopolitik Dunia yang Berubah

Sementara beberapa negara Barat bergegas untuk mengevakuasi orang-orang dari Afghanistan.

Sebelumnya Moskow juga memuji Taliban karena bisa memulihkan ketertiban setelah pengambilalihan negara itu.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa para pemimpin Taliban telah menepati janji mereka sejauh ini.

Baca Juga: Mantan Menteri Malaysia Ingin Bimbing Taliban, Negara-negara Muslim Diminta Kirim Perwaklian ke Afghanistan

"Kami melihat pernyataan yang dibuat Taliban tentang penghentian aksi pertempuran, amnesti bagi semua yang terlibat dalam konfrontasi, tentang perlunya dialog nasional mereka sedang dilaksanakan," katanya dikutip oleh RIA.

Lavrov juga mengatakan bahwa Taliban telah memulai kontak dengan mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai.

Sementara Amerika Serikat sedang mengadakan pembicaraan rahasia dengan sejumlah negara dalam upaya mengamankan kesepakatan untuk menampung sementara  warga Afghanistan.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x