“Air hujan tidak hanya lebih hangat dari salju biasa, tetapi juga lebih gelap. sehingga menyerap lebih banyak sinar matahari daripada memantulkannya,” tambahnya.
Air lelehan es tersebut kemudian mengalir ke laut yang menyebabkan terjadinya kenaikan permukaan laut.
Baca Juga: Kekayaan Alam Rp14 Ribu Triliun Dikuasai Taliban, Ilmuwan Prediksi Afghanistan Jadi Negara Kaya
Mencairnya lapisan es Greenland yang merupakan terbesar kedua di dunia setelah Antartika telah menyebabkan sekitar 25 persen kenaikan permukaan laut global yang terlihat selama beberapa dekade terakhir.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa pencairan es di Greenland akan terus terjadi karena suhu global meningkat.
Hujan turun selama beberapa jam di puncak lapisan es setinggi 3.216 meter pada 14 Agustus 2021 lalu di mana suhu tetap di atas titik beku selama sekitar sembilan jam kata para ilmuwan di Pusat Data Salju dan Es Nasional AS.
Suhu di lapisan es hampir tidak pernah naik di atas titik beku, tetapi sekarang telah meningkat tiga kali dalam waktu kurang dari satu dekade.
Secara total, 7 miliar ton hujan turun di Greenland selama tiga hari, dari 14-16 Agustus 2021 yang merupakan jumlah terbesar sejak pencatatan dimulai pada 1950.
Baca Juga: Ikan dengan Gigi Seri Seperti Manusia Disebut Tanda Akhir Zaman? Ini Kata Ilmuwan
Hujan dan suhu tinggi memicu pencairan luas di seluruh pulau, yang mengalami kehilangan massa es permukaan pada 15 Agustus 2021 yang tujuh kali di atas rata-rata untuk pertengahan Agustus.