CEO AstraZeneca Jadi CEO dengan Gaji Tertinggi, Raup Untung Rp304 Miliar Hasil Jualan Vaksin Covid-19

- 25 Agustus 2021, 20:30 WIB
CEO AstraZeneca, Pascal Soriot raup untung selama pandemi covid-19 dengan mengantongi Rp304 miliar hasil jualan vaksin Covid-19.
CEO AstraZeneca, Pascal Soriot raup untung selama pandemi covid-19 dengan mengantongi Rp304 miliar hasil jualan vaksin Covid-19. /Sky News

PR BEKASI - CEO AstraZeneca, Pascal Soriot dilaporkan menjadi CEO dengan pendapatan tertinggi di Inggris pada tahun 2020.

Pascal Soriot menjadi CEO dengan pendapatan tertinggi di Inggris berkat jualan vaksin Covid-19 milik perusahaannya yang laris manis.

Menurut survei lembaga High Pay Centre yang dirilis pada Kamis, 19 Agustus 2021 lalu, Pascal Soriot berhasil mengantongi pemasukan 15,45 juta poundsterling atau Rp304,8 miliar.

Baca Juga: Profil Lengkap Indra Rudiansyah, Mahasiswa Indonesia di Tim Sarah Gilbert Penemu Vaksin AstraZeneca 

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, selain karena pandemi, Pascal Soriot menempati posisi teratas karena efek pemotongan gaji CEO lain akibat pandemi.

Adapun gaji rata-rata CEO di Inggris yang berada dalam kisaran 3,25 juta poundsterling atau Rp63 miliar.

Besaran gaji tersebut 50 persen lebih banyak dari CEO Experian di urutan kedua, Brian Cassin.

Urutan 5 CEO di Inggris dengan pendapatan terbesar adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Campuran Vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Pfizer Bisa Tingkatkan Antibodi Enam Kali Lipat 

1. Pascal Soriot Rp304,8 miliar.

2. Brian Cassin Rp203,6 miliar.

3. Albert Manifold Rp196,1 miliar

4. Laxman Narasimhan Rp166,1 miliar.

5. Rob Perins Rp158,1 miliar.

Proporsi perusahaan yang membayar bonus di Inggris turun menjadi 64 persen dari 89 persen pada 2019.

Baca Juga: Studi Terbaru Ungkap Terapi Antibodi AstraZeneca Bisa Cegah Covid-19 di Luar Penggunaan Vaksin 

Sebanyak 77 persen perusahaan membayar insentif jangka panjang berdasarkan kinerja 3-5 tahun sebelumnya. Besaran ini turun yang semula dari 82 persen.

Selain itu, besaran gaji tersebut juga terhitung 86 kali lebih besar dari pendapatan rata-rata pekerja Inggris.

Menurut survei High Pay Centre, banyak bisnis di Inggris mengalami kerugian akibat kebijakan lockdown selama pandemi Covid-19.

Dampaknya adalah pemotongan atau penurunan gaji CEO di perusahaan besar di London sebesar 17 persen.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah