PR BEKASI - Thailand dikabarkan akan mencampur vaksin Shinovac buatan China dengan vaksin AstraZeneca dalam upaya untuk meningkatkan perlindungan terhadap Covid-19.
Ini merupakan campuran vaksin pertama di dunia yang diumumkan secara publik dari vaksin China dan vaksin yang dikembangkan Barat.
Alasannya yaitu studi pendahuluan baru di Thailand menimbulkan keraguan tentang perlindungan jangka panjang dari dua dosis vaksin Sinovac.
Keputusan ini muncul setelah ratusan tenaga medis terjangkit Covid-19 meskipun sudah diberi dua dosis vaksin Sinovac.
Pencampuran vaksin yang akan dilakukan oleh pemerintah Thailand dilakukan dengan cara dimana peserta vaksinasi Covid-19 akan mendapatkan vaksin Sinovac sebagai suntikan pertama dan AstraZeneca sebagai suntikan kedua.
Namun, hal itu di peringatkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dilansir dari Reuters oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 14 Juli 2021.
Baca Juga: WHO: Tragis ketika Kasus Kematian Global Covid-19 Sentuh Angka 4 Juta Jiwa Manusia
Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyarankan agar inividu tidak mencampur dan mencocokkan vaksin Covid-19 dari berbagai produsen.