12 Tentara AS Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Luar Bandara Kabul, Joe Biden: Kami Tidak Akan Memaafkan

- 27 Agustus 2021, 10:02 WIB
Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan tentang Afghanistan, dari Ruang Timur Gedung Putih di Washington, AS pada Kamis, 26 Agustus 2021.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan tentang Afghanistan, dari Ruang Timur Gedung Putih di Washington, AS pada Kamis, 26 Agustus 2021. /REUTERS/Jonathan Ernst

PR BEKASI – Presiden Amerika Serikat (AS) merespons terkait derangan bom bunuh diri terjadi pada Kamis, 26 Agustus 2021 di luar bandara Kabul, Afghanistan.

Dari serangan bom bunuh diri tersebut sedikitnya menewaskan 60 orang termasuk 12 anggota militer Amerika Serikat.

Hal itu yang kemudian membuat Joe Biden geram dan berjanji akan memburu mereka yang bertanggung jawab atas ledakan di Afghanistan tersebut.

"Kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar," kata Joe Biden Biden dalam sambutannya di Gedung Putih, sebagaiamana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Jumat, 27 Agustus 2021 dari Reuters.

Baca Juga: Partai Republik Sebut Tangan Joe Biden Berlumuran Darah Usai Serangan Bom Bunuh Diri di Afghanistan

Dengan perasaan yang menggebu-gebu, Joe Biden Kementerian Pertahanan AS yang berkantor di Pentagon untuk mengembangkan rencana serangan balik.

Dikabarkan serangan tersebut menjadi hari terburuk bagi pasukan AS di Afghanistan dalam satu dekade.

Joe Biden menduga kalau serangan bom bunuh diri tersebut kemungkinan kuat dilakukan oleh Negara Islam Khorasan (ISIS-K).

ISIS-K yang dimaksud merupakan afiliasi ISIS di Pakistan dan Afghanistan. Sedangkan, Khorasan itu termasuk wilayah di bagian Afghanistan.

Baca Juga: Gedung Putih Matikan Mik Joe Biden Saat Jawab Pertanyaan Wartawan Soal Kondisi Afghanistan

Kelompok ISIS-K juga kabarnya sudah mengeklaim sebagai dalang di balik serangan bom bunuh diri yang turut menewaskan tentasra AS tersebut.

Terlepas dari serangan itu, Joe Biden mengaku berjanji dan tetap akan evakuasi warga Amerika Serikat dari Afghanistan.

"Kami tidak akan dihalangi oleh teroris, kami tidak akan membiarkan mereka menghentikan misi kami. Kami akan melanjutkan evakuasi,” ujarnya.

Baca Juga: Pengamat Sebut Joe Biden Presiden Gagal dan Keburukannya Tertutupi oleh Media Anti-Donald Trump

Joe Biden juga mengatakan kalau dia telah memerintahkan komandan militer AS untuk mengembangkan rencana operasional untuk menyerang aset, kepemimpinan, dan fasilitas ISIS-K.

"Kami akan menemukan cara yang kami pilih, tanpa operasi militer besar, untuk mendapatkannya," ujarnya.

Sementara itu, Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan kepada wartawan bahwa Joe Biden tetap menetapkan penargetan untuk penarikan pasukan AS pada 31 Agustus 2021.

Baca Juga: Buka Suara Terkait Konflik Dd Afghanistan, Joe Biden: Jadi Evakuasi Tercepat dalam Sejarah Bagi AS

Keputusan itu dilakukan Joe Biden atas saran dari penasihat militer yang khawatir tentang banyaknya serangan yang akan terjadi.

Lebih lanjut, Jen Psaki mengatakan bahwa Joe Biden sedang bekerja untuk menarik setiap warga As untuk dari Afghanistan pada tenggat waktu yang ditentukan.

"Komitmen kami kepada mereka tidak berakhir," katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah