Dianggap Tak Sanggup Tangani Taliban, Kritikus Sebut Joe Biden Presiden Tuli, Bisu, dan Buta

- 30 Agustus 2021, 09:51 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mendapatkan sebutan
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mendapatkan sebutan /ABC News

PR BEKASI – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mendapatkan sebutan "tuli, bisu, dan buta" dari para kritikus menyusul kekacauan yang terjadi di Afghanistan.

Sebelumnya, Joe Biden telah mendukung komitmen pemerintahannya untuk menarik semua pasukan AS keluar dari Afghanistan pada Selasa, 31 Agustus mendatang.

Berbicara di Gedung Putih pada Selasa, 24 Agustus 2021, dia mengatakan bahwa AS sedang berada pada kecepatan untuk menyelesaikan penarikan semua pasukan AS dari Afghanistan.

Baca Juga: Kekeh Tarik Pasukan AS dari Afghanistan, Joe Biden Disebut Beri Sinyal Fatal soal Kebangkitan China

“Semakin cepat kami dapat menyelesaikan, lebih baik. Setiap hari operasi membawa risiko tambahan bagi pasukan kami,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Senin, 30 Agustus 2021.

Namun, kebijakan Joe Biden tersebut mendapat kritik keras dari mantan politisi Belanda, Ayaan Hirsi Ali.

Kebijakan Joe Biden untuk menarik pasukan AS di Afghanistan menurutnya telah membuat kelompok militan di seluruh dunia berpesta.

Baca Juga: China Dituduh Halangi AS Selidiki Asal-usul Covid-19, Joe Biden Murka: Dunia Layak Mendapatkan Jawaban

Bahkan, Ayaan Hirsi Ali pun menyebut Joe Biden dengan sebutan pemimpin tuli, bisu, dan buta karena dianggap tidak mampu menangani ketegangan yang terjadi di Afghanistan saat ini.

"Taliban, dan jihadis di seluruh dunia, sedang merayakan bahwa pemimpin AS telah menjadi tuli, bisu, dan buta," katanya.

Dirinya kemudian mengecam pernyataan dari penasihat keamanan Gedung Putih, Jake Sullivan dalam konferensi pers baru-baru ini.

Baca Juga: Anggota DPR Amerika Klaim Taliban Kuasai Perangkat Biometrik Tentara Sekutu, Desak Joe Biden Mundur

Diketahui, Jake Sullivan mengatakan bahwa AS telah melakukan kontak dekat dengan Taliban sebelum serangan bom bunuh diri mematikan yang terjadi di Bandara Kabul pada Kamis, 26 Agustus 2021.

“Kami terlibat dengan Taliban dan berkonsultasi pada setiap aspek terkait yang terjadi di Kabul. kita perlu memastikan bahwa ada akses yang difasilitasi ke bandara untuk warga Afghanistan dan asing," bunyi pernyataan Jake Sullivan.

Ayaan Hirsi Ali menyatakan kekecewaannya bahwa identitas individu pada program Visa Imigrasi Khusus diserahkan kepada Taliban.

Baca Juga: 13 Tentara AS Tewas dalam Serangan Bom di Afganistan, Joe Biden Siap Balas Dendam Pada ISIS

Menurutnya, orang Afghanistan yang terlibat dalam program Visa Imigran Khusus mengambil resiko besar tetapi diyakinkan bahwa AS mendukung mereka.

Dirinya menambahkan, meskipun ISIS-K bertanggung jawab serangan bom bunuh diri tersebut, namun kelompok-kelompok militan yang berbeda di Afghanistan adalah saingan sebanyak mereka adalah sekutu.

"Di mata Taliban, orang Afghanistan yang bekerja dengan pemerintah Afghanistan yang didukung NATO dan mereka yang bekerja dalam kapasitas apapun dengan angkatan bersenjata AS adalah pengkhianat,” katanya.

Baca Juga: Fakta ISIS-K, Kelompok yang Diduga Joe Biden Dalang di Balik Serangan Bom Bunuh Diri di Afghanistan

"Taliban telah memulai pekerjaan pembalasan. Kelompok jihad dan suku lainnya di Afghanistan akan dengan senang hati membantu," tambahnya.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken minggu ini menyatakan bahwa Taliban telah menjamin untuk menyediakan dan mengizinkan perjalanan yang aman bagi orang AS, untuk warga negara ketiga, dan warga Afghanistan.

Namun, Ayaan Hirsi Ali tidak yakin bahwa Taliban akan menaati dan mempertahankan kata-kata mereka.

Baca Juga: 12 Tentara AS Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Luar Bandara Kabul, Joe Biden: Kami Tidak Akan Memaafkan

Sebelum runtuh, pemerintah Afghanistan menyatakan bahwa Taliban pergi dari pintu ke pintu dan menyaring nama-nama di pos pemeriksaan Kabul saat mereka memburu orang-orang yang bekerja dengan pasukan pimpinan AS atau pemerintah Afghanistan sebelumnya.

"Kecerobohan Joe Biden terus mengejutkan saya. Ini benar-benar seolah-olah mereka tuli, bisu, dan buta,” katanya.

"Mengabaikan tidak hanya apa yang terjadi di lapangan di Afghanistan tetapi juga apa yang telah terjadi dalam berbagai situasi serupa sepanjang sejarah," tambahnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah