PR BEKASI - Amerika Serikat (AS) semakin memanas usai belasan tentaranya tewas dalam peristiwa ledakan bom bunuh diri di Afghanistan beberapa waktu lalu.
Seprti diketahui bahwa sebelaum lendakan bom bunuh diri itu terjadi, sejumlah negara mengirimkan tentaranya untuk membantu melancarkan Evakuasi di Bandara Kabul, Afghanistan.
Namun, kondisi Afghanistan pun dikabarkan semakin memegang usai mendapat ancaman teror dari kelompok radikal Islamic State (ISIS).
Sebelum peristiwa nahas itu terjadi, sejumlah pihak telah mewanti-wanti agar masyarakat sipil menjauhi Bandara Kabul agar dapat menghindari potensi teror ISIS.
Selanjutnya, AS meluncurkan serangan ke sebuah kantong persembunyian militan kelompok ISIS di wilayah timur Afghanistan pada Jumat, 27 Agustus 2021 lalu.
Dikabarkan bahwa dalam melancarkan aksi serangan itu, AS menggunakan sebuah drone atau pesawat tanpa awak.
Serangan dilakukan sehari setelah peristiwa bom bunuh diri di luar area Bandara Kabul yang menewaskan 13 tentara AS dan warga sipil Afghanistan.