PR BEKASI - Taliban mengumumkan Mullah Hibatullah Akhundzada sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di Afghanistan pada Kamis, 2 September 2021.
Oleh karena itu, presiden maupun perdana menteri akan memimpin Afghanistan di bawah otoritas Hibatullah Akhundzada.
"Tidak ada keraguan tentang kehadiran Panglima Umat (Hibatullah Akhundzada) di pemerintahan. Dia akan menjadi pemimpin pemerintahan dan seharusnya tidak ada pertanyaan tentang ini," kata Anamullah Samangani, anggota komisi budaya Taliban.
Baca Juga: Taliban Kuasai Afghanistan Jadi Alasan Baru Sayap Kanan India Perkeruh Islamofobia
Afghanistan di bawah kuasa Hibatullah Akhundzada dikabarkan akan menggunakan sistem pemerintahan seperti Iran.
Kabarnya, Taliban akan segera mengumumkan pemerintahan baru Afghanistan, mengingat diskusi mengenai hal tersebut dikabarkan telah rampung.
Seorang sumber mengatakan, Taliban saat ini telah menunjuk gubernur, komandan polisi, dan kepala polisi untuk provinsi dan distrik di Afghanistan.
Baca Juga: Kisah Haru Polwan Afghanistan Gulafroz Ebtekar, Disiksa secara Brtual oleh Taliban hingga Tak Dibantu Rusia
Seperti yang diketahui, dua minggu setelah Taliban menguasai Afghanistan, Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negaranya.
Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari Al Arabiya, hal tersebut menyebabkan warga Afghanistan dilanda keputusasaan.
Sejumlah warga Afghanistan mencoba kabur dari negaranya melalui Bandara Kabul yang diduduki pasukan militer Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Taliban Janjikan Pemerintahan yang Beda dengan Dulu, Berikut Kepemimpinan Rezim Taliban di Era 1990
Di bawah rezim Taliban, sejumlah bank di Afghanistan yang ditutup secara paksa menyebabkan ekonomi di negara itu semakin terpuruk.
Dilansir dari Prag News, kini Taliban telah kembali mengizinkan bank untuk kembali beroperasi.
Akan tetapi, warga Afghanistan saat ini tengah berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar tanpa pekerjaan dan uang.
Bahkan, kebutuhan pokok di Afghanistan dilaporkan mengalami kenaikan yang drastis pasca kependudukan Taliban.***