Perempuan Afghanistan Bersatu Gelar Protes Tuntut Hak di Bawah Taliban: Kami Tidak Takut!

- 3 September 2021, 12:35 WIB
Ilustrasi perempuan Afghanistan.
Ilustrasi perempuan Afghanistan. /REUTERS

"Kami bahkan siap untuk memakai burqa jika mereka meminta kami, tapi kami ingin perempuan bisa pergi sekolah dan bekerja," kata Taheri yang berprofesi sebagai fotografer dan seniman itu.

Herat, sebuah kota Jalu Sutra kuno yang dekat dengan perbatasan Iran, telah sejak lama menjadi pengecualian untuk pusat-pusat yang lebih konservatif, meskipun sejumlah wanita di kota ini telah memakai burqa.

Baca Juga: Dibantu Pramugari Turkish Airlaines, Perempuan Afghanistan Melahirkan di Tengah Evakuasi Pengungsi ke Inggris

Taliban, yang mengambil alih kekuasaan sejak bulan lalu, diketahui tengah membahas penyusunan pemerintahan baru untuk Afghanistan.

Taliban telah menjanjikan pemerintahan 'inklusif', namun banyak pihak meragukan bahwa wanita akan mendapatkan tempat dalam pemerintahan baru Afghanistan.

"Kami mengikuti beritanya, dan kami tidak melihat wanita dalam pertemuan dan perkumpulan Taliban," kata seorang demonstran lainnya, Mariam Ebram.

Baca Juga: Taliban Minta Perempuan Afghanistan Diam di Rumah Agar Tak Dilecehkan, Aktivis: Lagu Lama!

Kelompok itu sekarang telah menjanjikan aturan yang lebih lembut, berjanji bahwa perempuan akan diizinkan untuk bekerja, tetapi dalam batas-batas hukum Syariah .

Namun para ahli mempertanyakan apakah itu akan menjadi upaya jangka pendek untuk mencari pengakuan internasional dan kelanjutan dari bantuan vital.

"Pembicaraan sedang berlangsung untuk membentuk pemerintahan, tapi mereka tidak berbicara soal partisipasi wanita. Kami ingin menjadi bagian pemerintahan -- tidak ada pemerintahan yang bisa dibentuk tanpa wanita. Kami ingin Taliban melakukan konsultasi dengan kami," kata salah satu penyelenggara aksi protes ini, Basira Taheri.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: CBS News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x