Dia menggambarkan bagaimana sebagaian besar pekerja wanita di Herat kini berada di rumah karena ketakutan dan ketidakpastian.
Ebram mengatakan bahwa mereka yang telah kembali menghadapi perlawanan dari pasukan baru Taliban yang memegang kendali.
"Beberapa wanita, seperti dokter dan perawat yang berani kembali bekerja, mengeluh bahwa Taliban mengejek mereka," kata Ebram.
"Taliban tidak melihat mereka, mereka tidak berbicara dengan mereka. Mereka hanya menunjukkan wajah marah mereka kepada mereka."
Anak-anak usia sekolah dasar termasuk perempuan telah kembali ke sekolah, tetapi Taliban mengatakan pendidikan lebih lanjut ditunda sampai setelah pembentukan pemerintahan.***