Meskipun ada jaminan dalam beberapa pekan terakhir bahwa hak-hak wanita akan dihormati sesuai dengan hukum Islam, tetapi masih tidak jelas apa pada praktiknya akan menerapkan hal yang sama.
Guru dan siswa di universitas di kota-kota terbesar Afghanistan seperti Kabul, Kandahar, dan Herat mengatakan kepada Reuters bahwa siswa perempuan dipisahkan di kelas.
Lalu diajar secara terpisah atau dibatasi pada bagian-bagian tertentu dari kampus.
Anjila, mahasiswi berusia 21 tahun dari Universitas Kabul saat dihubungi oleh Reuters mengatakan, pemasangan tirai tersebut menurutnya hal yang aneh dan tidak dapat diterima.
Baca Juga: Taliban Berkuasa, WHO: 90 Persen Rumah Sakit di Aghanistan Terancam Ditutup Minggu Ini
"Memasang tirai tidak dapat diterima," kata Anjila.
"Saya benar-benar merasa tidak enak ketika saya memasuki kelas. Kami secara bertahap kembali ke 20 tahun yang lalu," ucap Anjila.
"Bahkan sebelum Taliban mengambil alih Afghanistan, Anjila mengatakan siswa perempuan telah duduk terpisah dari laki-laki. Tetapi ruang kelas tidak dibagi secara fisik," sambungnya.
Taliban mengatakan pekan lalu bahwa sekolah harus dilanjutkan tetapi laki-laki dan perempuan harus dipisahkan.
Baca Juga: Taliban Bantah Tembak Polwan Afghanistan yang Sedang Hamil: Penyelidikan Kami Sedang Berlangsung
Seorang juru bicara Taliban tidak mengomentari foto kelas yang dipisahkan atau tentang tindakan apa yang akan dilakukan di universitas.