"Ini menyakitkan bagi saya, bagi seorang aktivis yang telah berjuang menjadi bagian dari timnas perempuan," ujar Khalida Popal.***
"Ini menyakitkan bagi saya, bagi seorang aktivis yang telah berjuang menjadi bagian dari timnas perempuan," ujar Khalida Popal.***
Editor: Rinrin Rindawati
Sumber: The Guardian