Soroti Kondisi Kemiskinan di Afghanistan, UNDP: Biasanya Sejumlah Lembaga Usulkan Program Reformasi Ekonomi

- 10 September 2021, 08:40 WIB
UNDP PBB soroti kjondisi kemiskinan di Afghanistan sebut biasanya sejumlah negara usulkan reformasi ekonomi.
UNDP PBB soroti kjondisi kemiskinan di Afghanistan sebut biasanya sejumlah negara usulkan reformasi ekonomi. /Al Jazeera

Bahkan sebelum pengambilalihan cepat oleh Taliban bulan lalu, Afghanistan sangat bergantung pada bantuan, dengan lebih dari sepertiga PDB negara Afghanistan diambil dari pendanaan asing.

Baca Juga: PBB: 97 Persen Warga Afghanistan Berada di Ambang Garis Kemiskinan

PBB mendesak agar Taliban mengizinkan pekerja bantuan untuk melakukan pekerjaan mereka.

"Biarkan masyarakat sipil, organisasi masyarakat lokal, mengelola proyek (yang sedang berlangsung). Biarkan mereka menerapkannya. Kami tidak meminta apa-apa. Asal jangan dihalangi," kata Al Dardari.

Awal pekan ini, badan-badan bantuan internasional memperingatkan 'krisis kemanusiaan yang akan datang' di Afghanistan, dengan badan amal medis Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF) mengatakan sistem perawatan kesehatan negara yang rentan menghadapi 'potensi keruntuhan'.

PBB telah memperingatkan bahwa 18 juta orang di Afghanistan menghadapi bencana kemanusiaan dan krisis akan banyak dan bercabang banyak.

"Akan ada banyak krisis: perpindahan internal, migrasi, orang-orang yang melarikan diri dari negara itu, orang-orang yang bergabung dengan bisnis gelap," kata Al Dardari kepada Al Jazeera.

Baca Juga: Ashraf Ghani Muncul dan Minta Maaf kepada Warga Afghanistan, Bantah Rumor Bawa Kabur Sejumlah Uang

"Saya pikir perdagangan opium akan berkembang, lebih dari sekarang, hanya karena tidak ada pekerjaan lain. Kekerasan dalam rumah tangga juga akan meningkat. Sekarang tugas kita adalah turun tangan".

PBB meminta dana tambahan hampir 200 juta dolar AS untuk bantuan penyelamatan jiwa di Afghanistan setelah perebutan kekuasaan Taliban mengakibatkan eksodus pekerja bantuan dan pemotongan dana berikutnya.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah