40 Persen Milenial Takut Punya Anak, Pesimis Pemerintah Peduli Lingkungan untuk Generasi Baru

- 16 September 2021, 10:20 WIB
Ilustrasi. 40 persen generasi milenial takut punya anak akibat krisis iklim dan kelambanan pemerintah ambil tindakan.
Ilustrasi. 40 persen generasi milenial takut punya anak akibat krisis iklim dan kelambanan pemerintah ambil tindakan. /Pixabay

PR BEKASI - Sebuah survei menunjukkan bahwa sebanyak 40 persen atau 4 dari 10 orang generasi milenial takut memiliki anak.

Survei tersebut diambil dari jajak pendapat generasi milenial usia 16 sampai 25 tahun di 10 negara.

Jajak pendapat tersebut dilakukan pada sekitar 10 ribu generasi milenial dari Australia, Brasil, Finlandia, Prancis, India, Nigeria, Filipina, Portugal, Inggris, dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Survei: Indonesia Kalah Populer Dibanding Kamboja di Mata Milenial Amerika Serikat

Adapun survei jajak pendapat ini dilakukan oleh organisasi kampanye Avaaz.

Alasan 40 persen anak muda di AS takut memiliki anak adalah karena pesimis pemerintah peduli kepada ekologi atau lingkungan.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Guardian, generasi milenial takut pada perubahan iklim di Bumi yang kian hari semakin mengkhawatirkan.

Baca Juga: Outfit Generasi Milenial Taliban Diduga Tembus Rp1 M, Ternyata Dapat Uang Jualan Opium Rp20 Triliun

Menurut survei tersebut, pemerintah sebagai generasi boomer dianggap tidak mau memelihara Bumi untuk masa depan.

Oleh karena itu, mereka menganggap Bumi tidak layak huni untuk generasi mendatang karena pemerintah abai terhadap lingkungan.

Seorang aktivis lingkungan sekaligus salah satu koresponden Filipina, Mitzi Tan mengaku cemas dengan keadaan Bumi saat ini.

Baca Juga: Tampil dengan Outfit Trendy, Generasi Milenial Taliban Afghanistan Akui Adopsi Cara Berpakaian Barat

"Kecepasan kita berasal dari perasaan pengkhianatan yang mendalam karena kelambanan pemerintah," tuturnya.

Koresponden yang lain sekaligus aktivis lingkungan Jerman, Luisa Neubauer memimpin aksi protes dan pemogokan sekolah terkait lingkungan.

Luisa mendesak pemerintah agar segera mengambil tindakan untuk melestarikan Bumi agar dapat layak huni di masa depan.

Baca Juga: Tips Investasi untuk Milenial Gaji UMR Jawa Barat Ala Felicia Putri, Ayo Mulai dari Sekarang!

"Kamu kaum muda menyadari bahwa mengkhawatirkan krisis iklim saja tidak akan menghentikannya," ucapnya.

Akademisi dari University of Bath Caroline Hickman turut merilis sebuah studi terkait hubungan kecemasan anak muda memiliki anak dengan lingkungan.

Menurut studi tersebut, kecemasan tersebut sudah meluas di kalangan anak muda di berbagai negara.

"Ini menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa tingkat tekanan psikologis yang tinggi pada kaum muda terkait kelambanan pemerintah," ujarnya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x