PR BEKASI – Akhir-akhir ini, generasi milenial kerap menjadi sasaran oleh berbagai kelompok teroris untuk bergabung melakukan aksi terorisme.
Mental generasi milenial yang dianggap masih labil dan gampang terbujuk dan terhasut orang lain disebut menjadi salah satu faktor teroris menargetkan perekrutan terhadap mereka.
Hal tersebut dikatakan oleh Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Kertopati dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis, 1 April 2021.
"Milenial kebanyakan masih mencari jati diri dan mengikuti arah pihak yang paling berpengaruh," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
Baca Juga: Respons Jokowi soal Penyerangan Mabes Polri: Tidak Ada Tempat bagi Terorisme di Tanah Air
Baca Juga: Keluarga Pelaku Bom Makassar: Bukakan Pintu Maaf untuk Beliau karena Bukan Atas Kemauannya
Hal tersebut terlihat dari para pelaku yang melakukan aksi terorisme dalam beberapa hari ini masih berusia belia.
Serangan teror Mabes Polri dilakukan oleh seorang wanita berusia 26 tahun, sedangkan pelaku serangan bom Makassar juga dilakukan oleh pasangan milenial yang masih berusia 26 tahun.