PR BEKASI - Pemimpin Majelis Rasulullah, Habib Nabiel Al Musawa, menyampaikan bahwa akhir-akhir ini banyak terdengar hal-hal yang berkaitan dengan Islam terorisme dan stigmatisasi agama.
Habib Nabiel mengatakan, hal yang perlu diketahui sebetulnya adalah ada atau tidaknya kaitan antara Islam dan terorisme.
"Kalau kita memahami bahwa seluruh agama tidak ada yang membenarkan terorisme, di dalam Islam itu ada ajaran namanya Al-Jihad. Jihad itu asal katanya dari Jahadaa, Jahidu. Jihadal, artinya adalah bersungguh-sungguh," kata Habib Nabiel, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube TvOneNews pada Rabu, 31 Maret 2021.
Dia menjelaskan bahwa Allah dalam firmannya di surat Al-Ankabut ayat 69: "Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik."
Baca Juga: Mengaku Siap Nyapres di 2024, Ridwan Kamil: Pilpres Itu seperti Kompetisi Badminton
Baca Juga: Politisi PKS Duga Bom Gereja Makassar Settingan, Ferdinand Hutahaean: Kalau Gak Ngerti, Gak Usah Sok
Dilanjutkan, para ulama juga mengatakan bahwa yang dinamakan jihad setidaknya ada 3 tingkatan, dan yang paling mendasar dan paling penting adalah yang disebut jihadun nafsi.
Di dalam hadis Nabi Muhammad menyebutkan, diriwayatkan oleh Imam Ahmad juga Ibn Majah, yang disebut mujahid dikatakan Rasulullah adalah orang yang bersungguh-sungguh di dalam menaati Allah dengan hawa nafsunya.