Guru di Desa Terpencil India, Sulap Dinding Jadi Papan Tulis dan Jalanan Jadi Ruang Kelas

- 18 September 2021, 08:28 WIB
Anak-anak yang tidak memiliki akses fasilitas internet dan gadget, menggunakan laptop di kelas terbuka di luar rumah dengan dinding yang diubah menjadi papan tulis menyusul penutupan sekolah mereka karena Covid-19), di Desa Joba Attpara di distrik Paschim Bardhaman di negara bagian timur Bengal Barat, India, pada 13 September 2021.
Anak-anak yang tidak memiliki akses fasilitas internet dan gadget, menggunakan laptop di kelas terbuka di luar rumah dengan dinding yang diubah menjadi papan tulis menyusul penutupan sekolah mereka karena Covid-19), di Desa Joba Attpara di distrik Paschim Bardhaman di negara bagian timur Bengal Barat, India, pada 13 September 2021. /Reuters/Rupak De Chowduri

 

PR BEKASI - Di tengah pandemi Covid-19 dan penutupan sekolah-sekolah di India.

Deep Narayan Nayak, 34, guru di desa terpencil di India mencoba menutup kesenjangan yang terjadi ketika pembelajaran online.

Guru giat itu kini mengubah dinding menjadi papan tulis dan jalan menjadi ruang kelas di desa suku Joba Attpara, Paschim Bardhaman.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 18 September 2021, Nayak telah mengajar anak-anak di jalanan selama setahun terakhir.

Baca Juga: Guru di India Terpaksa Mengajar Murid di Emperan Rumah Penduduk, Sekolah Belum Diizinkan untuk Buka

Sekolah-sekolah di India ditutup setelah pembatasan ketat Covid-19 diberlakukan di seluruh negeri pada Maret 2020.

Saat dikunjungi Tim Reuters, anak-anak terlihat menulis di salah satu dinding dengan kapur dan mengintip ke mikroskop dengan Nayak mengawasi mereka.

"Pendidikan anak-anak kami terhenti sejak lockdown diberlakukan," kata Kiran Turi, yang anaknya belajar dengan Nayak, mengatakan kepada Reuters.

"Anak-anak dulu hanya berkeliaran dan akhirnya guru datang dan mulai mengajar mereka," paparnya.

Baca Juga: Pengemudi Mobil di India Kebingungan, Ditilang Polisi karena Tak Pakai Helm Meski Surat Berkendara Lengkap

Nayak mengajarkan segalanya mulai dari lagu anak-anak populer hingga pentingnya masker dan cuci tangan kepada sekitar 60 siswa dan dikenal sebagai "Guru Jalanan" oleh penduduk desa yang bersyukur.

Sekolah di seluruh negeri secara bertahap mulai dibuka kembali mulai bulan lalu.

Beberapa ahli epidemiologi dan ilmuwan sosial menyerukan agar mereka terbuka sepenuhnya untuk mencegah hilangnya pembelajaran lebih lanjut pada anak-anak.

Sebuah survei pada bulan Agustus terhadap hampir 1.400 anak sekolah yang dilakukan oleh kelompok cendekiawan menemukan bahwa di daerah pedesaan, hanya 8 persen yang belajar online secara teratur, 37 persen tidak belajar sama sekali, dan sekitar setengahnya tidak dapat membaca lebih dari beberapa kata.

Baca Juga: Menteri Perhubungan India Berencana Ubah Suara Klakson Mobil Jadi Bunyi Biola atau Suling, Agar Enak Didengar

Sebagian besar orang tua ingin sekolah dibuka kembali sesegera mungkin, menurut survei itu.

Nayak mengaku khawatir murid-muridnya, yang sebagian besar merupakan pelajar generasi pertama dan orang tuanya bergaji harian, akan tersingkir dari sistem pendidikan jika tidak melanjutkan sekolah.

"Saya melihat anak-anak berkeliaran di desa, mengambil ternak untuk digembalakan, dan saya ingin memastikan pembelajaran mereka tidak berhenti," katanya kepada Reuters.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x