PR BEKASI – Mantan anggota intelijen Inggris mengatakan bahwa China akan memulai Perang Dunia 3.
China bersiap untuk kemungkinan berperang dengan Amerika Serikat (AS) dan Taiwan.
Diketahui, China menyimpulkan bahwa upaya damai tidak mungkin lagi bisa dilakukan untuk menghadapi sengketa dengan Taiwan.
“China meyakini bahwa upaya satu-satunya untuk mengambil alih Taiwan hanya akan berhasil melalui perang besar," kata mantan wakil direktur MI6, Nigel Inkster, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Minggu, 19 September 2021.
Dirinya menambahkan bahwa kemungkinan perang antara China dan AS merupakan pembukaan dari Perang Dunia 3.
Persentase kemungkinan terjadinya perang setinggi delapan dalam skala satu hingga sepuluh.
Pada, Jumat 17 September 2021 lalu, angkatan udara Taiwan bergegas untuk memperingatkan sepuluh pesawat tempur China yang memasuki zona pertahanan udaranya.
Sehari sebelumnya, Taiwan telah mengumumkan peningkatan biaya sebesar 9 miliar dolar atau senilai Rp128 triliun.
Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya untuk pengeluaran militer hanya demi melawan ancaman dari China.
Ada juga kekhawatiran bahwa pakta pertahanan Aukus yang baru ditandatangani antara Inggris, AS, dan Australia.
Hal ini dapat menyebabkan Inggris terseret ke dalam Perang Dunia 3 dengan China atas Taiwan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mencap pakta AUKUS sebagai contoh mentalitas perang dingin yang sudah usang.
Baca Juga: Indonesia Tambah Patroli Setelah Deteksi Keberadaan Kapal Asing di Laut China Selatan
Nigel Inkster menambahkan bahwa saat ini baik China maupun AS telah mempunyai kekuatan militer yang setara.
"Skenario kasus terbaik adalah bahwa baik China dan AS menyadari bahwa mereka setara secara militer dan tidak memiliki keuntungan besar,” katanya.
"Pengakuan itu dapat memastikan perdamaian yang berkelanjutan jika retak. Itulah harapan terbaik yang kami miliki," tambahnya.
Nigel Inkster mengatakan bahwa saat ini dunia mungkin mendekati titik kritis.
Ketika China menyimpulkan bahwa reunifikasi damai dengan Taiwan tidak mungkin.
Baca Juga: Khawatir China Gunakan Bom Covid-19 Saat Perang Pecah, Taiwan Adakan Latihan Biowarfare
"Mereka akan memutuskan bahwa semua upaya mereka harus fokus pada opsi militer," katanya.
Ketegangan antara China dan Taiwan yang didukung AS telah meningkat selama setahun terakhir
Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran invasi China ke negara pulau yang demokratis itu.
China telah mengambil sikap yang semakin agresif terhadap Taiwan yang telah lama menerima dukungan militer dari AS.
Taiwan baru-baru ini telah menghadapi berbagai serangan provokasi berulang dari angkatan udara China.
Baca Juga: Kota di China Minta Penduduknya Diam di Rumah, Festival Musim Gugur Terancam Sepi Pengunjung
Kemarin lusa, Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng Chang mengatakan pemerintah Taiwan harus menanggapi ancaman dari China dengan serius.
“Komunis China terus-menerus berkomplot melawan kedaulatan negara kita. Kita tidak boleh terus diam,” katanya.***