Sementara itu, saingan terdekatnya Partai Komunis, hanya mendulang 19 persen suara.
Dengan demikian Partai Rusia Bersatu akan menguasai lebih dari dua pertiga wakil di majelis rendah parlemen Duma yang memiliki 450 kursi.
Selanjutnya, kemenangan itu akan memungkinkan Partai Rusia Bersatu tak harus berkoalisi dengan partai manapun.
Partai Rusia Bersatu yang didirikan oleh Vladimir Putin diketahui selalu memenangkan pemilu.
Namun, dalam jajak pendapat yang dilakukan sebelum pemilu, dukungan terhadap Partai Rusia Bersatu turun akibat ketidakpuasan rakyat terhadap standar hidup yang rendah serta tuduhan korupsi.
Baca Juga: Beri Nama Vladimir Putin ke Anaknya, Pemerintah Swedia Keluarkan Larangan untuk Orang Tua Ini
Partai oposisi kemudian mengklaim telah memenangi lebih dari setengah di 15 distrik pemilihan di Moskow, akan tetapi setelah hasil pemilihan elektronik ditambahkan, partai oposisi dinyatakan kalah.
"Ini memalukan dan kejahatan itu adalah nyata," ujar kandidat dari Partai Komunis Valery Rashkin. Dia mengatakan partainya akan terus memprotes hingga hasil suara ekektronik yang dipalsukan, dibatalkan.
Dugaan kecurangan itu dibantah oleh Ketua KPU Rusia, Ella Pamfilova, ia menegaskan bahwa pemungutan suara berlangsung sangat transparan.***