Iran Dukung Atlet Mereka Terus Boikot Pertandingan Lawan Israel

- 21 September 2021, 16:17 WIB
Iran dukung atlet dari negaranya maupun negara Muslim lainnya untuk terus melaksanakan boikot bila bertemu atlet Israel dalam pertandingan olahraga.
Iran dukung atlet dari negaranya maupun negara Muslim lainnya untuk terus melaksanakan boikot bila bertemu atlet Israel dalam pertandingan olahraga. /REUTERS/Carlos Barria

 

PR BEKASI – Iran meminta kepada para atlet kebanggaannya untuk terus melakukan boikot pertandingan olahraga bila mereka bertemu atlet asal Israel di pertandingan.

Hal tersebut dikatakan oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei saat menyambut peraih medali Iran dari Olimpiade Tokyo 2020 serta Paralimpiade Tokyo 2020 pada Sabtu, 18 September 2021 di ibu kota Teheran.

Bahkan, Ali Khamenei juga meminta mereka untuk terus teguh pada pendiriannya jika mereka dipaksa oleh badan-badan internasional untuk bertanding melawan Israel.

"Setiap atlet Iran yang pantas mendapatkan nama itu tidak boleh berjabat tangan dengan perwakilan rezim kriminal untuk memenangkan medali," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari REFRL, Selasa, 21 September 2021.

Baca Juga: Arab Saudi Kutuk Upaya Iran Dapatkan Bom Nuklir dan Serukan Penanganan Ancaman Israel

Ali Khamenei mengatakan, bila atlet Iran tidak melakukan boikot pada Israel saat bertemu mereka dalam pertandingan olahraga, maka secara langsung Iran dianggap mengakui Israel sebagai negara yang berdaulat.

"Rezim Zionis yang genosida dan ilegal berusaha untuk mendapatkan legitimasi dengan tampil di kompetisi olahraga internasional. Kekuatan arogan dunia dan kelompok negara Barat membantu dan mendukung mereka dalam hal ini,” katanya.

Pada Olimpiade Tokyo 2020 lalu, diketahui Iran berhasil meraih tujuh medali Olimpiade yang tiga diantaranya adalah medali emas, serta 24 medali Paralimpiade.

Iran tidak mengakui negara Israel dan atlet mereka sering melakukan boikot hingga mendapatkan diskualifikasi dari penyelenggara pertandingan ketika mereka berhadapan dengan Israel.

Baca Juga: Senjata Militer AS yang Diduga Milik Tentara Afghanistan, Terlihat Diangkut oleh Truk Tentara Iran

Sebagai tanggapan, beberapa badan olahraga internasional telah mengambil tindakan disipliner terhadap para atlet Iran karena perilaku diskriminatif.

Dalam salah satu kasus yang lebih menonjol, Federasi Judo Internasional (IJF) tahun ini memberlakukan larangan empat tahun terhadap Iran dari seluruh pagelaran olahraga.

Larangan tersebut diturunkan setelah judoka Iran, Saeid Mollaei meninggalkan tim Iran pada Agustus 2019.

Dia mengklaim telah diperintahkan untuk melakukan boikot saat pertandingan menghadapi Israel.

Baca Juga: Joe Biden Tidur Saat Diajak Ngobrol Soal Kesepakatan Nuklir Iran oleh PM Israel

Saeid Mollaei melarikan diri ke Jerman pada 2019 dan berkompetisi untuk Mongolia di Olimpiade Tokyo 2021 yang kemudian memenangkan medali perak untuk negara angkatnya.

Ali Khamenei juga berjanji untuk mendukung atlet Iran atau Muslim yang dihukum oleh badan internasional karena memilih melakukan boikot saat pertandingan melawan Israel.

Imam Besar Iran tersebut telah menginstruksikan kementerian olahraga dan luar negeri serta peradilan untuk mengerahkan sumber daya hukum mereka untuk mendukung atlet dari ini dan negara-negara Muslim lainnya.

Dia mengacu pada judoka Aljazair, Fethi Nourine yang mengundurkan diri dari Olimpiade Tokyo 2021 setelah undian membuatnya berada di jalur untuk kemungkinan pertandingan melawan Israel.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: RFERL


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x