Kemampuan dalam perangkat lunak ponsel Xiaomi Mi 10T 5G telah dimatikan untuk "wilayah Uni Eropa", tetapi dapat dihidupkan dari jarak jauh kapan saja, kata Pusat Keamanan Siber Nasional Kementerian Pertahanan Lithuania dalam laporan tersebut.
"Rekomendasi kami adalah untuk tidak membeli ponsel China yang baru, dan membuang ponsel yang sudah dibeli secepat mungkin," kata Wakil Menteri Pertahanan Margiris Abukevicius kepada wartawan saat memperkenalkan laporan tersebut.
Laporan Pusat Keamanan Siber Nasional Lithuania juga mengatakan ponsel Xiaomi mengirim data penggunaan ponsel terenkripsi ke server di Singapura.
Tak hanya itu, cacat keamanan juga ditemukan di ponsel P40 5G oleh Huawei, tetapi tidak ada yang ditemukan di ponsel China lainnya, OnePlus, katanya.
Perwakilan Huawei di Baltik mengatakan kepada kantor berita BNS, smartphone mereka tidak mengirim data pengguna secara eksternal.
Baca Juga: Amerika Serikat Tercekik, Ternyata Banyak Ngutang ke China
Laporan itu mengatakan daftar istilah yang dapat disensor oleh aplikasi sistem telepon Xiaomi, termasuk peramban internet default, saat ini mencakup 449 istilah dalam bahasa China dan terus diperbarui.
"Ini penting tidak hanya untuk Lithuania tetapi untuk semua negara yang menggunakan peralatan Xiaomi," kata Pusat Keamanan Siber Lithuania dalam laporan tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Kamis, 23 September 2021.
Namun, hingga kini pihak Xiaomi tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.