PBB Desak Indonesia Beri Perawatan Medis pada Tahanan KKB Papua

- 25 September 2021, 13:07 WIB
PBB desak Indonesia berikan perawatan medis kepada tahanan KKB Papua.
PBB desak Indonesia berikan perawatan medis kepada tahanan KKB Papua. /REUTERS/Carlo Allegri

 

PR BEKASI – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diketahui telah mendesak Indonesia untuk memberikan perawatan medis yang layak kepada tahanan anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.

Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) meminta Indonesia untuk menjaga para para tahanan KKB Papua agar tidak meninggal di dalam penjara.

Pernyataan OHCHR PBB tersebut keluar setelah beredar sebuah laporan yang menyatakan para tahanan KKB Papua tersebut kesehatannya memburuk.

Salah satu tahanan anggota KKB Papua tersebut adalah Victor Yeimo (39), yang merupakan juru bicara internasional Komite Nasional Papua Barat

Baca Juga: Tenaga Kesehatan Dibunuh KKB di Papua, Ketua MPR: Kemana Suara Para Aktivis HAM dan Perempuan?

Dia telah didakwa dengan pengkhianatan dan menghasut kekerasan dan kerusuhan sosial sehubungan dengan protes pro-kemerdekaan Papua selama beberapa minggu pada tahun 2019 meskipun tuduhan itu telah dibantah olehnya.

Pelapor khusus PBB untuk situasi pembela hak asasi manusia, Mary Lawlor dalam sebuah pernyataan pada Senin, 20 September 2021 menyatakan pengadilannya dilanjutkan pada Agustus meskipun pengacaranya telah meminta penundaan dengan alasan medis

"Negara menolak perawatan medis bagi para pembela hak asasi manusia yang sakit dan dipenjara, yang mengakibatkan penyakit serius atau kematian," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Star, Sabtu 25 September 2021.

Dirinya kemudian meminta pemerintah Indonesia untuk memperhatikan Kesehatan para tahanan KKB Papua tersebut.

Baca Juga: Kisah Pilu Nakes yang Selamat dari Serangan KKB di Papua, Nyaris Dibakar Hidup-hidup

"Indonesia harus mengambil langkah mendesak untuk memastikan nasib tidak menunggu Tuan Yeimo," katanya.

Dirinya juga menuduh Indonesia telah membatasi akses tahan KKB Papua mendapatkan perawatan medis di dalam penjara.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan perwakilan tetapnya di Jenewa, Swiss sedang mempersiapkan pernyataan tentang masalah tersebut.

Victor Yeimo sendiri diketahui dirawat sebuah rumah sakit di Jayapura, Papua setelah pengadilan memerintahkan agar dia mendapatkan perawatan medis.

Baca Juga: Kemenkes RI dan IDI Papua Sesalkan Tindakan KKB, Tewaskan Suster Gabriella Meilani dan Lukai Beberapa Nakes

Menurut informasi yang beredar, Victor Yeimo diketahui menderita tuberkulosis kronis yang memerlukan perawatan medis berkelanjutan.

Hal tersebut dikatakan oleh seorang aktivis Papua, Rosa Javiera ada konferensi pers yang diselenggarakan oleh kelompok hak asasi Amnesty International pada Selasa, 21 September 2021

"Jika dia harus kembali ke lembaga pemasyarakatan maka kita tahu kondisinya sangat buruk dan tidak baik untuk kesehatannya," katanya

Diketahui, KKB Papua telah mendorong kemerdekaan selama beberapa dekade untuk memisahkan diri dari Indonesia.

Mereka menuduh bahwa hasil jajak pendapat pada 1969 yang diawasi oleh PBB adalah tidak sah.

Hasil jajak pendapat tersebut diketahui membawa Papua yang sebelumnya merupakan wilayah jajahan milik Belanda menjadi bagian dari Indonesia.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: The Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah