Sejak 1968, China telah mengadopsi kebijakan di mana ia hanya akan menggunakan senjata nuklir sebagai pembalasan.
Baca Juga: Indonesia Terancam, Ancaman Perang China dan Australia Berpotensi Meletus Akibat Kesepakatan AUKUS
Laporan Barat menunjukkan China, negara kelima yang mengembangkan persenjataan nuklir, memiliki persenjataan antara 250 hingga 350 rudal.
Hu Xijin, editor media pemerintah China, Global Times, mengatakan militer China harus memperbesar persenjataannya menjadi 1.000 hulu ledak.
“Kita perlu memiliki persenjataan senjata nuklir yang lebih besar untuk mengekang ambisi strategis AS dan dorongannya terhadap China,” katanya.
“Anda tidak memohon untuk hidup berdampingan secara damai antar negara, tetapi Anda membutuhkan alat strategis untuk membentuknya,” tambahnya.
Itu terjadi setelah AS, Inggris dan Australia mengumumkan AUKUS, kemitraan strategis antara tiga negara yang akan melengkapi Australia dengan kapal selam bertenaga nuklir.
Baca Juga: 19 Pesawat Tempur China Masuk Zona Pertahanan Udaranya, Taiwan Siaga Perang
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan pihaknya memasuki perjanjian abadi dengan AS dan Inggris, tetapi menekankan australia tidak ingin memulai perang nuklir.
“Biar saya perjelas, Australia tidak berusaha untuk membangun industri nuklir atau membangun kemampuan nuklir sipil, dan kami akan terus memenuhi semua kewajiban non-proliferasi nuklir kami,” katanya.