PR BEKASI - Puluhan staf Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO diduga terlibat dalam pelecehan seksual gadis-gadis di Kongo.
Kabar tersebut mengejutkan warga dunia terutama warga Kongo yang di tengah ancaman wabah bola di Republik Demokratik Kongo.
Seperti diketahui bahwa Kongo sempat sempat diterpa wabah Ebola yang menelan korban jiwa.
Sehingga, WHO mengirimkan bala bantuan dengan mengutus puluhan orang tersebut yang diduga terliban pelecehan seksual.
Baca Juga: Sekutu ISIS Tewaskan 30 Warga Desa di Kongo, Kelompok HAM: Benar-benar Kacau, Orang-orang Berlarian
Temuan itu berdasarkan penyelidikan oleh Thomson Reuters Foundation dan The New Humanitarian selama 2018 hingga 2020 lalu.
Dalam laporannya, lebih dari 50 wanita menuduh pekerja bantuan dari WHO dan badan amal lainnya menuntut barter seks yang ditukar dengan imbalan pekerjaan.
Komisi independen menemukan bahwa 21 dari 83 tersangka pelaku dipekerjakan oleh WHO. Pelanggaran yang dilakukan termasuk sembilan tuduhan pemerkosaan dilakukan oleh staf nasional dan internasional.