Fumio Kishida Terpilih Jadi Perdana Menteri Jepang, Kabinet Baru Didominasi Sekutu Shinzo Abe

- 5 Oktober 2021, 06:15 WIB
Fumio Kishida terpilih menjadi Perdana Menteri Jepang, kabinet baru kali ini didominasi oleh sekutu Shinzo Abe.
Fumio Kishida terpilih menjadi Perdana Menteri Jepang, kabinet baru kali ini didominasi oleh sekutu Shinzo Abe. /kyodonews/

 

PR BEKASI - Fumio Kishida adalah Perdana Menteri Jepang yang baru saja terpilih pada Senin, 4 Oktober 2021.

Seperti diketahui bahwa Fumio Kishida merupakan Perdana Menteri Jepang yang ke-100.

Fumio Kishida adalah anggota Dewan Perwakilan dan Presiden Partai Demokratik Liberal (PDL).

Fumio Kishida memimpin Jepang setelah Shinzo Abe mengundurkan diri pada beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Usai, Virus Baru yang Menginfeksi Lewat Gigitan Kutu Ditemukan Ilmuwan Jepang

Pada saat pelantikannya, Perdana Menteri baru Jepang tersebut mengajukan pemilihan parlemen pada 31 Oktober 2021 mendatang.

Selain itu, ia berjanji akan meningkatkan tanggap Covid-19 di negaranya tersebut.

Meskipun Jepang adalah negara yang cepat dalam pengendalian Covid-19, saat ini jumlah kasus Covid-19 disana sudah sangat rendah penyebarannya.

Fumio Kishida merupakan mantan menteri luar negeri yang berusia 64 tahun, dengan citra sebagai pembangun Konsensus sebelum dia jadi Perdana Menteri.

Baca Juga: Tempe Indonesia Tembus Pasar Jepang, Presdir Kobe Bussan Tak Menyangka

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 5 Oktober 2021, kabinet yang dipimpin oleh Fumio Kishida banyak didominasi oleh sekutu mantan Perdana Menteri Shinzo Abe.

Shinzo Abe merupakan Perdana Menteri terlama di Jepang, yang mengundurkan diri pada tahun lalu.

Alasan yakni kondisi kesehatannya pada saat itu dinilai tak lagi mendukung kinerjanya sebagai Perdana Menteri Jepang.

Dilaporkan bahwa Fumio Kishida juga mendapatkan dukungan penuh dari mantan Perdana Menteri Shinzo Abe dan mantan Menteri Keuangan Taro Ado.

"Dia memenangkan pemilihan dengan dukungan Abe dan Ado, jadi sekarang saatnya dia balas budi," kata pengamat politik Jepang Atsuo Ito.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x