"Konsekuensinya akan berlaku di seluruh negeri, terutama di Kabul. Akan ada pemadaman dan itu akan membawa Afghanistan kembali ke abad kegelapan dalam hal listrik dan telekomunikasi," kata Daud Noorzai.
Ia hingga kini tetap menjalin hubungan dengan manajemen Da Afghanistan Breshna Sherkat yang masih bekerja.
"Situasinya akan menjadi sangat berbahaya," katanya, melanjutkan.
Afghanistan mengimpor listrik dari sejumlah negara tetangga seperti Uzbekistan, Tajikistan, dan Turkmenistan yang menyumbang setengah dari suplai listrik nasional.
Tak hanya itu, Iran pun menyediakan pasokan tambahan ke wilayah barat negara itu.
Sedangkan produksi dalam negeri, sebagian besar adalah pembangkit listrik tenaga air, terancam seret akibat bencana kekeringan tahun ini.
Baca Juga: Anak-anak Perempuan di Afghanistan Cemas Tidak Dapat Bersekolah Lagi Sejak Dipimpin Taliban
Afghanistan tidak memiliki jaringan listrik nasional, hampir separuh kebutuhan listrik di Kabul berasal dari impor dari negara-negara Asia Tengah.
Biasanya terjadi pemadaman bergilir di Afghanistan, akan tetapi sejak Taliban berkuasa, pemadaman jarang terjadi.