Taliban Malah Ajak Internasional Bekerja Sama Seiring Dapat Kecaman Soal Hak Pendidikan Perempuan Afghanistan

- 12 Oktober 2021, 10:19 WIB
ILUSTRASI - Taliban malah mengajak Internasional bekerja sama seiring dapat kecaman soal hak pendidikan perempuan Afghansitan.
ILUSTRASI - Taliban malah mengajak Internasional bekerja sama seiring dapat kecaman soal hak pendidikan perempuan Afghansitan. /Reuters

Pemerintahan baru telah mendapat kecaman terus-menerus atas pendekatannya terhadap pendidikan anak perempuan, yang dianggap sebagai salah satu dari sedikit keuntungan positif dari keterlibatan Barat selama dua dekade di Afghanistan.

Baca Juga: Tak Ingin Lagi Dibodoh-bodohi Amerika, Taliban: Kami Bisa Atasi ISIS Secara Mandiri

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan Taliban telah melanggar janji untuk menjamin hak-hak perempuan dan anak perempuan, dan tidak mungkin ekonomi dapat diperbaiki jika perempuan dilarang bekerja.

Selanjutnya, Amir Khan Muttaqi mengulangi permintaan agar Amerika Serikat mencabut pembekuan aset lebih dari 9 miliar dolar AS atau sekira Rp127,8 triliun dari cadangan bank sentral Afghanistan yang disimpan di luar negeri.

Namun, mengatakan pemerintah memiliki pendapatan sendiri dari pajak, tarif bea cukai dan pertanian jika dana itu tetap dibekukan.

Dia juga mengatakan pasukan Taliban memiliki kendali penuh atas Afghanistan dan mampu mengendalikan ancaman dari militan ISIS-K, yang telah mengklaim serangkaian serangan mematikan dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Rusia Undang Taliban ke Pertemuan Internasional di Moskow, Bantu Afghanistan dari Krisis Kemanusiaan

Tak terkecuali peristiwa pemboman pekan lalu di sebuah masjid Syiah di kota utara Kunduz.

"Isu Daesh sejauh ini dikendalikan oleh Imarah Islam," katanya.

Sedangkan tekanan internasional pada pemerintahan Taliban bisa mendorong ISIS untuk melakukan teror di Afghanistan.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x