Israel Klaim Kehadiran Orang Palestina Sebagai Kesalahan: Pembersihan Etnis Arab Belum Selesai

- 15 Oktober 2021, 10:13 WIB
Anggota Knesset Israel sebut kehadiran orang Palestina di Israel adalah sebuah kesalahan karena pendiri Israel, David Ben Gurion tak menyelesaikan pekerjaan pembersihan etnis Arab.
Anggota Knesset Israel sebut kehadiran orang Palestina di Israel adalah sebuah kesalahan karena pendiri Israel, David Ben Gurion tak menyelesaikan pekerjaan pembersihan etnis Arab. /REUTERS/Ammar Awad

PR BEKASI – Pemimpin Partai Zionis Religius, Bezalel Smotrich mengatakan kehadiran orang Palestina di Israel adalah sebuah kesalahan.

Pria berusia 41 tahun tersebut mengeluarkan pernyataan tersebut selama berlangsungnya debat panas di Knesset Israel pada Rabu, 13 Oktober 2021.

Dalam debat tersebut, dia mengatakan bahwa kehadiran orang-orang Palestina di Israel dikarenakan mendiang pendiri Israel, David Ben Gurion tidak menyelesaikan pekerjaan pembersihan etnis Arab.

Baca Juga: Israel Kebakaran Jenggot, Paksa Universitas di AS Pecat Dosen Karena Kritik Negara Zionis

“Anda (orang Palestina) di sini secara tidak sengaja karena David Ben Gurion tidak menyelesaikan pekerjaannya melakukan pembersihan etnis,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor, Jumat, 15 Oktober 2021.

Pernyataan tersebut telah memicu diskusi tentang apa yang orang Palestina sebut sebagai Nakba dan kebangkitan fasisme di Israel.

Etnis Arab Palestina diketahui telah bertahun-tahun diusir oleh pendudukan Israel dari tanah airnya sendiri.

Baca Juga: Tinggalkan Paham Zionis, Putra PM Israel Sebut Negaranya Dilahirkan oleh Dosa dan Kriminal

Sekitar 750.000 orang Arab Palestina baik Muslim maupun Kristen diusir dalam apa yang oleh banyak sejarawan digambarkan sebagai pembersihan etnis yang disengaja.

Hal tersebut dirancang untuk secara artifisial membangun negara mayoritas Yahudi di tanah Palestina yang bersejarah.

Meskipun enam juta pengungsi Palestina yang tersebar di Timur Tengah dan pendudukan Jalur Gaza serta Tepi Barat sedang berlangsung, Israel menolak untuk mengakui tanggung jawabnya.

Baca Juga: 6 Warga Palestina Berhasil Kabur dari Penjara Zionis Israel Berkeamanan Tinggi, Hamas Beri Pujian

Banyak yang menunjuk pernyataan Smotrich sebagai indikasi sikap skizofrenia Israel terhadap pengusiran warga Palestina.

"Selama 73 tahun, kaum hasbaris Israel telah menyangkal bahwa Nakba adalah rencana yang disengaja untuk mengusir warga Palestina dari rumah mereka. Sekarang mereka mengakuinya," kata James Zogby, pendiri dan presiden Institut Arab Amerika.

"Setelah melihat berapa banyak orang Palestina yang telah diusir dalam 48 tahun, David Ben Gurion menyebutnya sebagai keajaiban ganda. Lebih banyak tanah, lebih sedikit orang Arab,'" tambah Zogby.

Baca Juga: Ruhut Sitompul Tertawa karena PKS Sebut 'Zionis Nusantara': Mau Coba Menari Dengan Naikkan Simpati Rakyat

David Ben Gurion dipandang sebagai salah satu tokoh yang berpengaruh pembersihan etnis Arab yang dimulai beberapa bulan sebelum perang 1948 dengan negara-negara Arab.

Sekitar 300.000 warga Palestina telah diusir dari kota-kota dan desa-desa beberapa bulan sebelum negara-negara tetangga Arab meluncurkan kampanye militer mereka pada Mei tahun itu.

Anggota koalisi partai Arab Israel Joint, List Aida Touma Sliman memperingatkan kebangkitan fasisme di Israel dalam reaksinya terhadap komentar Smotrich.

Baca Juga: Cek Fakta: Anjing Zionis Israel Dilatih untuk Terkam Orang saat Salat, Ini Faktanya

"Kami menghadapi fasisme kotor ini setiap hari di Knesset," kata perwakilan dari Partai Hadash tersebut.

"Tapi jangan pikirkan kami, pikirkan bagaimana perasaan setiap warga Arab di Israel ketika hal-hal seperti itu dikatakan begitu saja di parlemen, bagaimana perasaan seorang pemuda Arab ketika hak mengancam untuk memulai Nakba kedua," tambahnya.***

Editor: Elfrida Chania S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x