Dianggap Terlalu Berisik karena Bawa Klien ke Rumah, PSK Ini Diusir Warga Perumahan

- 16 Oktober 2021, 20:51 WIB
Ilustrasi pekerja seks komersial (PSK).
Ilustrasi pekerja seks komersial (PSK). /Pikiran Rakyat/

PR BEKASI - Seorang wanita yang bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) dilaporkan diusir oleh warga dari perumahan karena dianggap terlalu berisik saat WFH.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari New York Post, Sabtu, 16 Oktober 2021, adalah Nicola Parry (29), dilaporkan membawa hingga 10 klien sekaligus di rumahnya di Wythenshawe, Manchester dan terlalu berisik ketika beraktivitas, menurut Pengadilan Magistrat setempat.

Menurut laporan, pelanggan Nicola Parry ada yang antre di mobil, sepanjang blok mulai pagi sambil menunggu untuk 'bekerja' dengan Parry.

Baca Juga: Taliban Buru Perempuan PSK dan Artis Porno Afghanistan untuk Dieksekusi di Depan Umum

Konon, selama pandemi Covid-19 bisnisnya sedang diminati banyak orang yang menyebabkan kebisingan dan mengganggu di setiap waktu.

Hal itu dilakukan karena Covid-19 membuat pemilik usaha kecil dari rumah bordil yang sudah mapan di pusat kota Manchester kembali ke rumahnya di pinggiran kota selama periode pembatasan pemerintah antara November 2020 sampai Februari 2021.

Menurut jaksa Robin Lynch, ibu satu anak itu juga meminta tetangganya untuk menjaga putranya yang berusia 6 tahun pada suatu pagi saat dia bekerja, lapor Daily Mail.

Baca Juga: Ingin Kabur setelah Berhubungan Badan Tanpa Bayar, Viral Video Cekcok Pria vs Dua PSK di Pasuruan

Polisi terpaksa turun tangan setelah seorang tetangga yang menghabiskan banyak waktu di kebun di luar apartemen memberikan catatan guest list Parry, termasuk rincian tiga gadis pekerja yang juga datang untuk memberi 'dukungan tambahan'.

Salah satu tetangga yang mengeluh menuduh bahwa dia sendiri pernah dikira sebagai pekerja seks dan diminta oleh salah satu klien Parry.

Perselisihan semakin mencuat ketika Parry naik ke atapnya untuk meneriaki para pencela di lingungannya.

Baca Juga: Terjerat Utang Judi Online, Petugas Kemananan Mabuk-mabukan Hingga Diduga Bunuh PSK di Menteng

Wanita pekerja PSK yang baru-baru ini dipindahkan telah mendirikan toko di sebuah apartemen di atas klinik terapi pijat di Blackpool setelah mengakui tuduhan terkait paparan tidak senonoh, perilaku tidak tertib dan kepemilikan narkoba.

Parry mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia lebih suka bekerja di rumah bordil, tetapi pembatasan Covid-19 memaksanya untuk membawa pekerjaan pulang.

“Akibat COVID, dia tidak dapat bekerja, jadi dia memutuskan untuk bekerja dari rumah,” kata pengacara pembela John Mitchell.

Baca Juga: Sempat Gigit Pelaku, Berikut Kronologi Kejadian PSK yang Tewas Ditikam Teman Kencannya di Bekasi

“Itu menyebabkan masalah, tetangga terlibat dan polisi dipanggil. Dia kemudian mulai bekerja di tempat lain, dan itu menyebabkan insiden di Denton,” jelasnya.

Sebuah laporan pengadilan percobaan menambahkan kesaksian bahwa Parry menderita masalah penyalahgunaan zat dengan kokain dan mengakui risiko yang terlibat dalam prostitusi.***

 

Editor: Puji Fauziah

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x