PR BEKASI - Organisasi kesehatan dunia atau WHO tengah menyoroti kasus eksploitasi seks di sejumlah negara.
Untuk melakukan pencegahan terjadinya eksploitasi seks yang lebih parah, WHO mengirimkan ahli ke 10 negara berisiko tinggi terjadinya hal tersebut.
Sebagaimana diketahui bahwa ada sejumlah negara dengan risiko eksploitasi seks yang sangat mengkhawatirkan.
Sebelumnya, Skandal eksploitasi seks terjadio di Republik Demokratik Kongo.
Baca Juga: WHO Sebut Patogen Berbahaya Bisa Jadi Kesempatan Terakhir untuk Tentukan Asal-usul Virus Covid-19
Hal itu sangat mengejutkan publik lantaran menyeret sejumlah nama staf WHO di tengah penanganan wabah Ebola.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Minggu, 17 Oktober 2021, dilaporkan bahwa sejumlah staf WHO dan sejumlah relawan melecehkan perempuan Kongo.
Tindakan tersebut tentu telah merusak citra WHO yang bertugas untuk membantu kondisi krisis di Kongo yang dilanda wabah Ebola pada saat itu.