PR BEKASI - Organisasi kesehatan dunia atau WHO kini tengah menjadi sorotan publik internasional.
Pasalnya, puluhan pegawai WHO yang bertugas di Kongo disebut-sebut terlibat dalam kasus pelecehan seksual.
Tak hanya itu, kejahatan yang memilukan tersebut terjadi di tengah penanganan wabah ebola pada beberapa tahun lalu.
Sehingga, Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendapat tekanan untuk segera bertindak menanggapi laporan skandal pelecehan seksual tersebut.
Baca Juga: Tedros Adhanom Ghebreyesus Kecam Puluhan Staf WHO, Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada Gadis Kongo
Hal tersebut dinilai telah mencoreng WHO dan lembaga-lembaga amal lainnya di Republik Demokratik Kongo.
Sebelumnya pada Selasa, 28 September 2021 lalu, sebuah komisi independen merilisi laporan ada lebih dari 80 tenaga relawan terlibat dalam tindak kejahatan pelecehan dan eksploitasi seksual.
Kejahatan tersebut terjadi selama penanganan wabah Ebola di wilayah timur Kongo. Dari 80 tenaga relawan yang terlibat itu, satu pertiga adalah pegawai WHO.