Beberapa gejala MIS-C termasuk demam, sakit perut, muntah, diare, mata merah, ruam, dan pusing.
Mereka biasanya muncul dua sampai enam minggu setelah infeksi ringan atau bahkan tanpa gejala.
Baca Juga: Resep Ramen Khas Drama Korea yang Enak dan Halal, Berbahan Mi Instan Asal Indonesia
Tetapi dokter semakin baik dalam mendiagnosis dan mengobati MIS-C dan membuat tingkat kematian telah turun dari 2.4 persen menjadi 0.7 persen sejak awal pandemi.
Menurut para ilmuwan, penyakit semacam ini juga tidak hanya menyerang anak-anak, tetapi juga orang dewasa.
Orang dewasa juga dapat mengembangkan sindrom inflamasi seusai terjangkit Covid-19, yang dikenal sebagai MIS-A.
Baca Juga: Profil Afi Ahmad Ridlo, Santri Berpestasi yang Diangkat Jadi Menteri Agama Sehari
Tapi ini bahkan lebih jarang daripada MIS-C dan memiliki angka kematian tujuh kali lebih tinggi dari yang terlihat pada anak-anak.
Meskipun merupakan penyakit yang baru ditemukan, dokter dapat mengobati MIS-C dengan terapi yang telah digunakan selama beberapa dekade untuk mengobati penyakit yang disebut penyakit Kawasaki.
Penyakit Kawasaki mirip dengan MIS-C karena merupakan sindrom pediatrik yang juga menyebabkan peradangan sistemik.