Minta Turki Bebaskan Aktivis Dari Penjara, Erdogan Murka dan Usir 10 Duta Besar Negara Barat

- 24 Oktober 2021, 21:02 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan usir sepuluh duta besar negara Barat setelah dibuat murka karena diminta membebaskan aktivis Osman Kavala dari penjara.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan usir sepuluh duta besar negara Barat setelah dibuat murka karena diminta membebaskan aktivis Osman Kavala dari penjara. /REUTERS

“Mereka harus tahu dan memahami Turki, para duta besar tersebut telah bertindak tidak senonoh. Mereka harus pergi dari sini pada hari mereka tidak lagi mengenal Turki,” kata Erdogan.

Para duta besar telah mengeluarkan pernyataan bersama yang sangat tidak biasa pada Senin, 18 Oktober 2021 yang mengatakan penahanan lanjutan aktivis Osman Kavala membayangkan Turki.

Baca Juga: Alami Aneurisma Otak, Keluarga Ini Galang Dana Untuk ART Indonesia yang Telah Bekerja 22 Tahun

AS, Jerman, Kanada, Denmark, Finlandia, Prancis, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, dan Swedia menyerukan penyelesaian yang adil dan cepat untuk kasus Osman Kavala.

Osman Kavala telah menjadi simbol tindakan keras yang dilakukan Erdogan setelah selamat dari upaya kudeta.

Saat ditemui di sel penjaranya pekan lalu, Osman Kavala mengatakan dia merasa seperti alat dalam upaya Erdogan untuk menyalahkan plot asing untuk oposisi domestik terhadap pemerintahannya yang hampir dua dekade.

Baca Juga: SINOPSIS Jirisan Episode 1, Jun Ji Hyun dan Joo Ji Hoon Memulai Penyelamatan Darurat

Osman Kavala mengatakan bahwa dia tidak akan lagi menghadiri persidangannya karena sidang yang adil tidak mungkin dilakukan setelah komentar baru-baru ini oleh Erdogan.

Dewan Eropa, pengawas hak asasi manusia terkemuka di benua itu, mengeluarkan peringatan terakhir kepada Turki untuk mematuhi perintah Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa 2019 untuk membebaskan Osman Kavala sambil menunggu persidangan.

Jika Turki gagal melakukannya pada pertemuan berikutnya dari 30 November–2 Desember 2021, dewan yang berbasis di Strasbourg, Prancis tersebut dapat memilih untuk meluncurkan proses disipliner pertamanya terhadap Turki.

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x