Terancam Kolaps oleh Covid-19, Palang Merah Internasional Serukan Bantuan Mendesak untuk Papua Nugini

- 25 Oktober 2021, 16:04 WIB
Palang Merang menyatakan tindakan internasional terpadu untuk bantu Papua Nugini menangani lonjakan kasus Covid-19.
Palang Merang menyatakan tindakan internasional terpadu untuk bantu Papua Nugini menangani lonjakan kasus Covid-19. /REUTERS/David Gray

PR BEKASI – Sistem Kesehatan Papua Nugini terancam kolaps setelah negara tersebut mengalami lonjakan kasus virus Covid-19.

Diketahui, Papua Nugini melaporkan 376 kasus infeksi baru pada Sabtu, 23 Oktober 2021 dan menangani hampir 3.000 kasus aktif penyakit tersebut.

Oleh karena itu, Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) menyatakan tindakan internasional terpadu diperlukan untuk membantu Papua Nugini menangani lonjakan kasus Covid-19.

Baca Juga: Gelar Miss Papua Nugini Lucy Maino Dicabut Usai Video Goyangannya di Tiktok Dianggap Tak Senonoh Viral

Diketahui, rumah sakit di seluruh negara tersebut penuh dan pasien ditolak di daerah provinsi serta ibu kota, Port Moresby.

Hal tersebut dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Palang Merah Papua Nugini, Uvenama Rova dalam sebuah pernyataan pada Senin, 25 Oktober 2021.

“Upaya mendesak dan dukungan lebih lanjut diperlukan dalam perawatan kesehatan untuk mencegah hilangnya nyawa secara besar-besaran dalam beberapa hari dan minggu mendatang,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera.

Baca Juga: Singgung Masalah HAM, Media Papua Nugini Gembar-Gemborkan Kemerdekaan Papua Barat

“Kami sangat prihatin bahwa resiko rawat inap dan kematian akibat Covid-19 di seluruh Papua Nugini meroket,” tambahnya.

Hal tersebut terjadi karena infrastruktur kesehatan di Papua Nugini terbatas, tingkat penyakit yang tinggi, semuanya diperparah dengan buruknya akses ke air bersih, fasilitas kebersihan, dan sanitasi.

Peluncuran vaksin di Papua Nugini jauh lebih lambat daripada di banyak bagian lain di kawasan itu, dengan hanya sekitar dua persen dari populasi negara itu yang telah menerima vaksin, menurut data resmi.

Baca Juga: Pergi Berobat Secara Ilegal ke Papua Nugini dengan Ojek, Gubernur Papua Lukas Enembe Berakhir Dideportasi

Data pemerintah tidak merinci jumlah dosis yang diterima, tetapi Our World in Data dari Universitas Oxford mengatakan hanya 0.67 persen orang yang divaksinasi lengkap atau sekitar 207.207 warga dari total 8.935 juta populasi.

Para ahli mengatakan peluncuran itu terhambat oleh informasi yang salah, keraguan vaksin dan logistik pengiriman vaksin di sekitar daerah pegunungan dan desa-desa pesisir terpencil di negara itu.

“Jika lonjakan Covid-19 ini berlanjut pada kecepatan yang mengkhawatirkan, sistem kesehatan Papua Nugini yang rapuh berisiko kolaps,” kata John Fleming, Kepala Kesehatan Asia Pasifik IFRC.

Baca Juga: Negara Tetangga Indonesia Berduka, ‘Bapak Bangsa’ Papua Nugini Sir Michael Somare Wafat

“Sangat penting bahwa layanan kesehatan darurat ditingkatkan untuk mencegah penderitaan yang lebih besar dan hilangnya nyawa,” tambahnya.

Sampai artikel ini dibuat, Papua Nugini sejak awal pandemi Covid-19 telah mencatat 26.731 kasus infeksi Covid-19.

Dari angka yang diambil dari data yang diperbaharui pada Kamis, 21 Oktober 2021 lalu, tercatat 2.993 kasus aktif, 23.423 orang sembuh, dan 329 orang meninggal selama pandemic Covid-19 di Papua Nugini.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah