Taliban Berkuasa, 90 Persen Jurnalis di Afghanistan Alami Kekerasan

- 29 Oktober 2021, 10:20 WIB
  Taliban dituduh melakukan 90 persen kekerasan terhadap jurnalis sejak berkuasa di Afghanistan.
Taliban dituduh melakukan 90 persen kekerasan terhadap jurnalis sejak berkuasa di Afghanistan. /Reuters/Omar Sobhani

PR BEKASI – Pasca penarikan mundur pasukan Amerika Serikat akhir Agustus 2021, kekerasan terhadap jurnalis di Afghanistan terjadi lebih dari 30 kasus.

Taliban yang kemudian menguasai Afghanistan memiliki keterkaitan dengan kasus kekerasan terhadap jurnalis tersebut.

Menurut Afghanistan National Journalist Union (ANJU), lebih dari 40 persen kasus beberapa kekerasan fisik dan 40 persen lainya ancaman kekerasan.

Baca Juga: Petarung UFC Asal Afghanistan Kalahkan Lawannya Dari Israel yang Sebut Dia Teroris

Dalam konferensi pers, Rabu 27 Oktober 2021, ANJU menyebutkan sekitar 90 persen kekerasan terhadap jurnalis dilakukan  anggota Taliban.  

Kasus kekerasan terhadap jurnalis terjadi di berbagai tempat di Afghanistan, tiga di antaranya di ibukota Kabul.

Taliban yang tengah berupaya membuka hubungan dengan dunia internasional, menunjukkan mereka sebagai pemerintah yang bertanggung jawab.

Baca Juga: Usai Taliban Berkuasa, Perampokan Semakin Merajalela di Afghanistan

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Aljazeera, pemrintah Taliban menyatakan kepeduliannya atas kasus kekerasan terhadap jurnalis.

Wakil Menteri Kebudayaan dan Informasi  Zabihullah MUjahid berjanji segera menyelesaikan masalah tersebut.

Menurut Mujahid, pihaknya tengah melakukan penyelidikan dan memerintahkan hukuman terhadap pelaku kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Juga: Orang Yahudi Terakhir Asal Afghanistan Dipastikan Pindah ke Israel Dalam Waktu Dekat

“Transisi baru dan ketidakprofesionalan teman-teman kami menjadi penyebab semua itu,” katanya.

Sejak Agustus 2021 lalu, tiga jurnalis tewas dalam dua peristiwa terpisah di Afghanistan.

Awal Oktober lalu, jurnalis Sayed Maroof Sadat tewas ketika kelompok ISIS melakukan serangan bersenjata di Nangarhar, timur Afghanistan.

Sebelumnya, dua jurnalis televisi Alireza Ahmadi dan Najma Sadeqi, tewas akibat ledakan bom di bandara Kabul saat berlangsung proses evakuasi. ***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x